Saat Kita Memberi, Kita Akan Menerima


Saat kita menolong orang lain, pada saat yang sama kita sedang menolong diri kita sendiri.

Apa yang kita lakukan untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan untuk diri kita sendiri.

Inilah rahasia kehidupan yang tersembunyi bagi banyak orang. Bukan karena mereka tidak melihat kebenaran ini, tapi mereka tidak mempercayainya.

Karena itu banyak orang lebih berbahagia menerima daripada memberi. Lebih suka ditolong daripada menolong. Hidup hanya berpusat kepada diri sendiri.

       ***

Αda ilustrasi menarik, seorang buta sedang berjalan dengan tongkatnya di malam hari. 

Tangan kanannya memegang tongkat sementara tangan kirinya membawa lampu. Pemandangan ini cukup mengherankan bagi seorang pria yang kebetulan melihatnya.

Supaya tidak penasaran, pria itu bertanya, "Mengapa anda berjalan membawa lampu?"

Orang buta itu menjawab, "Sebagai penerangan".

Dengan heran pria itu bertanya lagi, "Tetapi bukankah anda buta & tetap tidak bisa melihat jalan meski ada lampu penerangan?"

Orang buta itu tersenyum sambil menjawab, "Meski saya tidak bisa melihat, orang lain melihat saya. Selain membuat jalanan menjadi terang, hal ini juga menghindarkan orang lain untuk tidak menabrak saya".

Di saat kita melakukan sesuatu untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan sesuatu untuk diri kita sendiri.

Kita diingatkan untuk tidak jemu-jemu berbuat baik.

Ini sebuah rahasia kehidupan untuk hidup yang membawa damai, kerkelimpahan & hidup bahagia.

Meski demikian, rahasia kehidupan ini tersembunyi bagi orang-orang yang egois, kikir, pelit & melakukan sesuatu berdasarkan apa yang untung bagi dirinya sendiri saja dan tidak pernah memikirkan orang lain pernah berjasa dalam hidupnya.

0 komentar:

maul's articles