Mau Ikutan ODOJ? Mendingan LEFT aja deh...


By : Satria

======= ~~~~~ =======
Assalamu'alaykum sahabat ODOJer...
Gimana nih kabarnya hari ini? Kayaknya tambah hari tambah ceria aja nih ya...
Gimana liburan puasa dan lebaran kemaren fren? Pasti seru ya, apalagi saat ngumpul bareng keluarga besar, trus ditanyain "kapan kawin?" Hehehe...
Sabar aja fren, gw tahu gimana rasanya kok, emang sih bibir kita bisa senyum-senyum gak jelas gitu, tapi pasti di dalam hatinya pada nangis bombay kan? *tos dlu ah...
Sebenernya gw bukan mau ngasih trik selamat dari pertanyaan "kapan kawin" fren, apalagi trik biar cepet kawin, karena trik2 kayak gitu belum semuanya teruji dan dapet sertifikat halal dari MUI. Gak jelas kan?
Skip skip...
Edisi kali ini gw ingin sedikit berbagi tips dan trik seputar ODOJ, soalnya banyak sahabat gw (khususnya para admin dan kormin ODOJ) yang akhir2 ini ngeluh dengan satu fenomena yang tengah menjangkiti grup2 tilawah ODOJ.
Entah kenapa habis puasa dan lebaran kemaren, muncul satu fenomena yang kurang menyehatkan bagi para ODOJer. Gejalanya mata berkunang-kunang saat tilawah, jantung berdegub kencang ketika ngeliat grup dan dijapri admin, tangan dan kaki juga keringetan waktu ditanya laporan tilawahnya. Akhir dari gejala2 tersebut, banyak grup akhirnya sepi ditinggal pergi para pejuangnya...
Setelah gw merenung di tengah kesunyian dan rintik gerimis kegalauan (apaan sih), serta berdiskusi dengan beberapa ustadz, akhirnya ada satu kesimpulan yang gw tarik fren, apa itu?
Kalo kita udah niat ngODOJ, mendingan segera LEFT aja deh...
"Hah? Maksudnya gimana bro, masa left sih?"
Iya, LEFT itu bisa jadi obat agar fenomena dan gejala tak menyehatkan tadi sedikit berkurang, atau malah hilang, (bi idzniLlah)...
Udah deh, biar maknyus, yuk cap cus...
1. L-aporan Bukan Sekedar Kholas.
ODOJ itu bukan sekedar setor kholas fren. Bukan juga melulu kejar target laporan agar gak terus-terusan dijapri member kayak pacaran.
Ketika pertama sekali kita berniat ikut ODOJ, maka saat itu kita seharusnya sudah mulai bisa bertanggung jawab terhadap niat kita tersebut. Apalagi jika keinginan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan semangat kita dalam membaca Al Quran (tilawah), tentunya ada konsekwensi yang harus kita terima fren.
Kalo boleh diibaratkan nih ya, sama seperti saat kita pertama sekali mendaftar di kampus (PTN) yang kita idam2kan. Tentunya ada konsekwensi yang harus kita jalankan dan patuhi ketika akhirnya kita diterima di kampus tersebut, tul gak?
ODOJ juga demikian fren.
Pernah kebayang gak saat kita diterima sebagai member ODOJ, ternyata ada sahabat kita yang lain harus rela mengantri di belakang kita, karena quota grup yang mungkin sudah full, sehingga ia harus rela didudukkan di bangku WL.
Tanggung jawab itu kuncinya, karena seorang Muslim yang baik itu adalah mereka yang bisa bertanggung jawab terhadap konsekwensi dari keputusan yang ia pilih sendiri. Bukan malah lari saat hambatan atau rintangan terhampar di pertengahan jalan, apalagi cuma sekedar rasa malas dan bosan yang kalo diladenin bisa bikin cepat ubanan, kasian kan?
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَىٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
"Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya)," (QS. Al-Ahzab : 23)
2. E-mang Harus Berusaha Istiqomah.
"Berat bro, gak kuat juga lama-lama setiap hari harus ngODOJ..."
"Capek bro... mana waktu lowong gw dikit lagi :'("
Hey hey... Wake up fren... jangankan ngODOJ, tidur aja capek kok, beneran deh...
Kalo emang niat kita ikut ODOJ cuma sekedar "membeo" aja, emang ujung2nya gak bakal bertahan lama. Apalagi ikutan ODOJ cuma modal penasaran doang, habis penasarannya ilang, cliiiing... dia pun ikut ngilang, merinding gak tuh...
Coba deh niatkan ikut ODOJ itu untuk menumbuhkan cinta kita kepada Al Quran fren, scara Al Quran itu kitab sumber segala ilmu yang ada di dunia ini loh. Di dalamnya ada pelajaran kaidah bahasa, ilmu sastra, biologi dan fauna, kisah-kisah indah yang penuh makna, ilmu pengetahuan yang pasti dan tak ada duanya. Gak heran juga saat RasuluLlah ﷺ menjadikan kedekatan dengan Al Quran sebagai indikasi mulia atau hinanya seseorang loh, masa sih???
RasuluLlah ﷺ bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Kitab ini (Al Qur`an) dan Allah merendahkan kaum yang lainnya dengan Kitab ini pula (yang tidak mau membaca, mempelajari dan mengamalkan Al Quran)” (HR. Muslim)
Kalo kita selama ini rela capek demi mengejar target dunia, rela lelah dan letih untuk dapat kesenangan sementara yang mudah sirna, lantas apakah untuk akhirat yang kekal kita tak bisa bercapek dan berlelah liLlah?
Padahal jalan ke Jannah itu diselimuti oleh kesukaran, kesusahan, kepayahan dan kepahitan, ibarat jalan terjal yang berlubang, banyak duri dan juga penghalang, tak semulus dan seindah jalan ke Neraka... wal iyadzu biLlah...
Sahabat... bersabarlah, sesungguhnya bercapek-capeknya kita dalam bergaul dengan Al Quran itu bukanlah sebuah kesia-siaan, kelak pasti akan kita rasakan manisnya saat di kuburan dan juga saat berdiri di hari pengadilan...
3. F-astabiqul Khairot
Satu hal yang paling kerce (baca: keren dan kece) dari ODOJ adalah suasana fastabiqul khairotnya fren.
Saat ada salah seorang saudara satu grupnya yang belum bisa (belum sempat) menyelesaikan jatah ODOJ-nya, maka mesti saudara yang lain saling berebut untuk membantu menyelesaikan dan membantu saudaranya tersebut loh, maa syaa Allah ﷻ...
Di grup ODOJ itu emang tanpa disadari terbentuk suasana fastabiqul khairot yang sangat kental, sehingga kehangatan dan rasa kekeluargaan sangat berasa sekali di dalamnya. Gak heran juga jika banyak ODOJer hari ini yang menjadi GGB loh, alias Generasi Ghadul Bashar (generasi yang senantiasa menjaga pandangannya gak jelalatan dan lirik kanan kiri, generasi yang selalu menundukkan pandangannya, walaupun nunduknya karena mantengin handphone), hehehe...
Belum lagi acara-acara offline yang sering diadakan oleh masing2 DPA ODOJ yang seru abis, ada NgaOS, Kalqulus, Kopdaran dan lainnya fren, rugi deh kalo ketinggalan.
Coba kalo kita gak berjama'ah atau gak ikut komunitas seperti ini, mungkin suasana fastabiqul khairot seperti itu akan sulit kita dapatkan loh. Ya iyalah... gimana mau lomba kalo pesertanya cuma seorang diri coba :D
Karena fastabiqul khairot itu adalah saling berlomba-lomba dalam mengerjakan kebaikan, maka sudah pasti peserta lombanya juga minimal harus ada 3, kalo cuma 2 orang namanya pacaran, bukan perlombaan kan, hehehe...
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah dalam membuat kebaikan (fastabiqul khairot). Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah : 148)
4. T-ilawah Jalan Terus.
"Kenapa sih harus tilawah terus bro?"
"Apa untungnya baca quran tiap hari?"
Thayyib...
Pertanyaan yang mungkin juga akan ditanyakan oleh banyak orang, kenapa harus tilawah???
Bacalah Al Quran...!!!
ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺗﺤﻀﺮﻩ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜة ﻭﺗﺨﺮﺝ ﻣﻨﻪ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻭﻳﺘﺴﻊ ﺑﺄﻫﻠﻪ ﻭﻳﻜﺜﺮ ﺧﻴﺮﻩ ،
"Rumah yang dibacakan Al Quran di dalamnya akan didatangi oleh para malaikat, ditinggalkan oleh syaithan, penghuninya akan merasa luas dan banyak kebaikan dan keberkahan di dalamnya".
Allahu Akbar... pernahkan engkau melihat suasana bahagia seperti ini di dalam rumah kita?
Irilah kepada keluarga yang mampu menjadikan rumahnya sebagai miniatur dari Jannah, di dalamnya hanya ada kedamaian, para penghuninya saling nasehat menasehati di dalam kebaikan, sangat jauh dari cekcok serta kata-kata yang tak menyesakkan. Di dalamnya turut hadir para malaikat yang senantiasa mendoakan pada kebaikan, serta menaungi para penghuninya dengan berbagai ketenangan.
Rumah yang di dalamnya senantiasa dibacakan Al Quran, akan pergi segala keburukan darinya, kesempitan akan digantikan dengan kelapangan, kesedihan tidak akan betah lama di dalamnya karena tercurahnya kebahagiaan, dan kebahagiaan terbesar yang dimilikinya adalah manakala keberkahan Allah turun dan dilimpahkan di dalam rumah tersebut...
Aduhai... tidakkah pemilik telinga mendengarkan berita gembira ini?
Tidakkah pemilik mata mampu melihat kebahagiaan ini?
Belumkah pemilik hati merasa iri dengan segala kehidupan ini?
Beberapa Keutamaan Al Quran :
1. Al Quran sebagai penyembuh dan rahmat
ﻭَﻧُﻨَﺰِّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ
"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi PENYEMBUH dan RAHMAT bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS. Al-Isra' : 82) ‏
2. Al Quran sebagai indikator keimanan
اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun." (QS. Az-Zumar : 23)
3. Al Quran adalah petunjuk serta kabar gembira bagi seorang mukmin
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
"Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu´min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar," (QS. Al-Isra' : 9)
4. Al Quran adalah sumber pengetahuan
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (QS. Yusuf : 111)
Bacalah Al Quran...
1. Bacalah Al Quran sampai kita dapati kelezatannya
ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﺍﻟْﺄُﺗْﺮُﺟَّﺔِ ﺭِﻳﺤُﻬَﺎ ﻃَﻴِّﺐٌ ﻭَﻃَﻌْﻤُﻬَﺎ ﻃَﻴِّﺐٌ ﻭَﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻟَﺎ ﻳَﻘْﺮَﺃُ
ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﺍﻟﺘَّﻤْﺮَﺓِ ﻟَﺎ ﺭِﻳﺢَ ﻟَﻬَﺎ ﻭَﻃَﻌْﻤُﻬَﺎ ﺣُﻠْﻮ { ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ }
RasuluLlah ﷺ bersabda : "Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al Quran adalah seperti buah Utrujah, yang beraroma wangi dan rasanya manis. Sedangkan seorang mukmin yang tidak membaca Al Quran adalah seperti buah tamr, tidak berbau namun rasanya manis." (HR. Muslim)
2. Bacalah Al Quran, karena ia akan memberi.syafa'at kepadamu
ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮ ﺃُﻣَﺎﻣَﺔَ ﺍﻟْﺒَﺎﻫِﻠِﻲُّ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻗْﺮَﺀُﻭﺍ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻳَﺄْﺗِﻲ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺷَﻔِﻴﻌًﺎ ﻟِﺄَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ { ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ }
Abu Umamah Al Baahiliy berkata, aku mendengar RasuluLlah ﷺ bersabda, "Bacalah Al Quran, karena sesungguhnya ia (Al Quran) akan datang pada hari kiamat sebagai syafa'at (pemberi pertolongan) bagi pembacanya." (HR. Muslim)
3. Bacalah Al Quran, agar tidak tersesat di dunia dan akhirat
ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ : ﺗﻜﻔﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻤﻦ ﻗﺮﺃ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﻋﻤﻞ ﺑﻪ ﺃﻻ ﻳﻀﻞ ﻓﻲ
ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻻ ﻳﺸﻘﻲ ﻓﻲ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﺛﻢ ﺗﻠﻰ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ :
ﻓَﻤَﻦِ ﺍﺗَّﺒَﻊَ ﻫُﺪَﺍﻱَ ﻓَﻼ ﻳَﻀِﻞُّ ﻭَﻻ ﻳَﺸْﻘَﻰ * ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﻋْﺮَﺽَ ﻋَﻦْ ﺫِﻛْﺮِﻱ ﻓَﺈِﻥَّ ﻟَﻪُ ﻣَﻌِﻴﺸَﺔً ﺿَﻨْﻜﺎً ﻭَﻧَﺤْﺸُﺮُﻩُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺃَﻋْﻤَﻰ
Berkata Ibnu Abbas radhiAllahu'anhu : "Allah ﷻ akan menjamin kepada siapa yang membaca Al Quran dan mengamalkan isinya, maka Allah ﷻ tidak akan menyesatkannya di dunia serta kelak di akhirat Allah tidak akan mencelakainya", kemudian Ibnu Abbas membaca ayat berikut,
"...lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (QS. TaHa : 123-124)
Lalu Bacalah Al Quran... Tidakkan Pernah Kau Merugi!
طه، مَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ
"Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah"; (QS. Thaha : 1-2)
Berkata Qatadah ketika menafsirkan ayat ini : "Tidak, demi Allah. Allah tidak menjadikannya (Al Quran) sebagai derita, sebaliknya Dia menjadikannya RAHMAT dan CAHAYA serta penunjuk jalan ke syurga". (Tafsir Ibnu Katsir)
Rasulullah ص bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat suatu kaum dengan kitab ini (Al Quran) dan akan menjatuhkannya dengan kitab ini pula.” (HR. Muslim)
Orang yang menyibukan dirinya dengan Al Quran, membacanya, mempelajari, menelaah serta menghafalnya, akan senantiasa berada di dalam kebaikan, bahkan Rasulullah memuji mereka dengan julukan "khoirun naas", SEBAIK-BAIK MANUSIA.
Pengorbanan orang-orang yang membaca dan mempelajari Al Quran tidak akan pernah merugi, setiap hurufnya diganjari dengan 10 kebaikan, setiap waktunya akan mendapat balasan, segala kesulitan dan kesusahan akan diberikan penyembuhan, hidupnya akan dipenuhi dengan cahaya dan kelapangan, rumahnya akan diliputi berbagai kebahagiaan, berbagai keburukan dan kejelekan pun akan dijauhkan...
Sungguh, perniagaan dengan Al Quran adalah perniagaan yang tak merugikan!!!
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi"(QS. Fatir : 29)
Tertarik gabung ODOJ?

0 komentar:

maul's articles