Miss Universe


Oleh, Nuim Hidayat*
"Ini tubuhku. Terserah mau aku apakan, terserah aku. " (seorang feminis terkenal Jakarta)

Punya tubuh dan muka yang cantik siapa tidak bangga. Banyak gadis --dan juga bukan gadis-- yang memamerkan tubuh elok dan muka moleknya di kamera, panggung-panggung hiburan, pameran-pameran mobil dan lain-lain. Mereka bahagia karena dengan tubuh indah bisa mudah menghasilkan uang.

Memang dalam alam kapitalisme, tubuh perempuan adalah satu alat produksi. Tubuh perempuan digunakan seluas-luasnya untuk mengiklankan produk, menghibur para 'pejabat', melayani militer-militer yang kesepian karena tugas di luar negeri dan sebagainya. Maka semakin indah tubuh anda dan cantik muka anda, maka uang akan mengalir mudah. Maka jangan heran, di Paris, New York, London dan Jakarta, perempuan-perempuan yang indah itu banyak mejeng di sana.

Dalam budaya kapitalisme (derivasinya liberalisme), seorang perempuan menjual tubuh dan wajahnya sah adanya. Maka mereka yang cantik-cantik dan bertubuh indah (didominasi kulit putih), menggunakan tubuhnya berlenggak-lenggok ke sana kemari.
Mereka berargumen bahwa tubuh itu karunia Tuhan sah digunakan apapun. Maka bukan hanya fashion show dibudayakan para 'gadis' itu, tapi pelacuran juga ditradisikan. Yakni 'biasanya' selain menjual produk (pakaian, mobil dan lain-lain), tak jarang perempuan-perempuan itu menjual tubuhnya. Karena di dunia 'pameran tubuh' itu biasanya bersliweran orang-orang yang berkantong tebal. Dan para gadis sangat tahu tentang itu.

Maka di sana campur aduk bisnis fashion, bisnis marketing produk dan bisnis jasa tubuh. Para lelaki pebisnis 'the have' sangat menikmati tampilnya perempuan-perempuan di dunia itu.
Para lelaki ini tahu benar bahwa dengan uang wanita akan bertekuk lutut padanya. Dengan uang wanita tercantik di dunia (miss universe, miss world, miss Indonesia?) dan lain-lain bisa dibeli. Mungkin saja ada satu dua wanita yang tidak mau terlibat dalam 'bisnis syahwat syetan' itu, tapi kebanyakan jamak diketahui masyarakat, bahwa dalam 'dunia remang-remang' itu bisnis maksiyat tubuh dihalalkan.
Di dunia itu memang wanita hanya dihargai tubuhnya. Otaknya meski kadang dihargai (pura-pura) hanya kamuflase belaka. Dalam miss-miss an itu pura-puranya diselubungi dengan jargon body, beauty and beautiful. Beauty inside and outside.

Bila kita telisik secara mendalam pameran tubuh wanita --apapun namanya-- adalah membahayakan bagi wanita itu sendiri. Pergelaran pertunjukan tubuh perempuan jelas-jelas menunjukkan perempuan dihargai tubuhnya bukan otaknya. Maka jangan heran yang dilombakan adalah tubuh-tubuh semampai, muka yang cantik dengan berbagai pakaian yang merangsang laki-laki. Pertanyaan-pertanyaan dari juri ketika lomba hanya kamuflase untuk 'menutupi' pameran 'keindahan daging itu'.

Pameran-pameran tubuh semacam ini, disadari atau tidak telah menyebabkan banyak wanita lain minder karenanya. Bahkan bisa jadi mereka stress tiap hari (ringan atau berat), karena tidak punya tubuh atau wajah seperti mereka. Apalagi pameran itu kemudian dengan masif disosialisasikan lewat surat kabar, televisi, bioskop, poster-poster dan lain-lain. Seolah-olah bahwa pameran tubuh wanita adalah sebuah pertunjukan yang mesti diadakan. Ini adalah bisnis yang tidak bisa dihindari dalam masyarakat modern, kata mereka.

Faham kapitalisme dan liberalisme (termasuk di dalamnya sosialisme, karena sosialisme juga menganut liberalisme), memang menyatakan bahwa tubuh manusia adalah milik manusia sendiri. Mau dijual, mau ditindik, mau ditato, bahkan mau dibunuh juga tidak masalah. Maka jangan heran dalam faham ini kematian orang lain --meski dia menjadi penyebabnya-- dianggap 'biasa saja'. Begitu juga bila bila dirinya mati karena terlibat dalam bisnis kotor ini juga dianggap biasa adanya.

Secara psikologis, budaya pamer tubuh ini sebnarnya berbahaya. Baik bagi orang lain --wanita lain dan laki-laki lain-- maupun bagi dirinya sendiri. Orang yang sering memamerkan tubuhnya dihadapan orang lain (dalam istilah Islam dikenal 'riya'), akan cenderung menganggap dirinya paling hebat, paling cantik dan lain-lain, sehingga fikirannya hanya terfokus pada dirinya.
Ia sadar atau tidak, telah menanamkan racun berbahaya 'egoisme' pada dirinya. Sehingga ia akhirnya tidak peduli orang lain dan terus ingin menikmati hiburan untuk dirinya. Maka jangan heran ketika para gadis itu berlimpah uang di bisnis tubuh itu, mereka juga terjerat dalam minuman alkohol, ectassy, perzinahan dan lain-lain.

Dalam Islam orang-orang seperti itu telah terjerat dengan perangkap Iblis/Syetan. Dan sifat iblis adalah api. Yakni selalu tidak puas dengan kenikmatan yang telah dicapai. Ketika sudah menikmati uang banyak kemudian berzina (hubungan laki-laki dan perempuan tanpa nikah yang sah menurut Islam).Tidak puas zina meneguk minuman alkohol. Tidak puas minuman keras menelan pil ectassy.
Maka jangan heran banyak pekerja-pekerja fashion show atau 'artis' dan lain-lain terlibat dalam jaringan yang mengerikan itu. Dan biasanya mereka yang telah terlibat di sana, mereka sulit untuk pergi. Karena kekhawatiran minusnya uang, hilangnya hidup yang enak dan lain-lain. Sifat syahwat syetan ini memang terus menerus membius hingga orang bisa mati atau bunuh diri karena. Maka kita saksikan berapa banyak mereka yang terlibat dalam bisnis ini mati karena obat, ectassy atau lainnya.

Walhasil jauhi atau hilangkan bisnis syetan ini, bila kita mau menghargai wanita sebagai manusia bukan sebagai benda yang tidak punya akal dan jiwa. Marilah kita membangun peradaban yang menjauhi zina bukan peradaban yang mendekati zina! Walaa taqrabuzzinaa innahuu kaana fahisyataw wasaa'a sabiila. Dan janganlah kamu dekati zina, karna zina itu jalan yang keji dan seburuk-buruknya jalan.
*Penulis Buku-buku Islam dan Dosen STID Mohammad Natsir


(http://www.eramuslim.com/berita/analisa/miss-universe.htm)

0 komentar:

Surat Cinta Untuk Saudariku

Pilihan itu memang tidak datang pada kita ketika kita menginginkannya. Karena Allah mengetahui bagaimana dan siapa yang dipilihNYA untuk memainkan peran itu.
Kitalah actor atau aktris yang memainkan itu semua sesuai dengan skenarioNYA.


Ketika kita minta pada Allah sekuntum bunga yang segar,
Allah memberikan kita sebuah kaktus berduri.
Ketika kita meminta pada ALLAH kupu-kupu yang indah.
ALLAH malah memberikan kita ulat yang berbulu.
Itulah scenario ALLAH. Kadang kita tidak mengerti apa yang akan terjadi di balik semua peristiwa yang ada di sekitar kita.
Tapi yakinlah…
Allah pasti mempunyai rencana lain di balik semua ini.


Taukah kamu duhai ukhty…
kaktus yang berduri itu kini telah menjadi kaktus yang tahan terhadap panas,
tahan terhadap kekeringan.
Dan tatkala waktu telah tiba,
Allah memberikan bunga yang indah.
Tumbuh di kaktus itu.
Ulat yang Allah berikan tadi…
tiba-tiba hilang.
Berganti menjadi sebuah kepompong.
Dan akhirnya kupu-kupu yang indah yang kita dambakanpun telah Allah berikan.


Itulah scenario Allah.
Dia tidak memberikan apa yang kita minta.
Tapi Dia memberikan apa yang kita perlukan.


Duhai ukhty…
semakin hari..
kamu akan semakin mengerti hakikat dakwah ini.
Lantas, sekarang yang kamu perlu perhatikan adalah pahamilah setiap langkah yang kamu tempuh.
Dan lihatlah,,,
disanala h tersimpan harmoni setiap kehidupan.
Ada pelangi dalam setiap perjalanan.
Dan pelangi itu diperuntukkan bagi orang-orang yang sabar dan ikhlas dalam menjalani penempaan.


Duhai ukhty…
kita bukanlah jamaah malaikat yang tidak pernah melakukan kesalahan.
Kita adalah jamaah manusia biasa yang pasti akan pernah melakukan kesalahan.
Jangan selalu menyesali setiap kesalahan yang terjadi.
Karena penyesalan hanya akan membebani hati.
Meredam simfoni cinta ilahi yang ditujukan untuk kita.
Yang perlu kita lakukan adalah mencari benang merah..
supaya kita dapat memperbaiki apa-apa yang telah lalu.


Dakwah adalah sebuah keharusan.
Karena dakwah tidak butuh kita.
Tapi kitalah yang butuh dakwah.
Bukankah ALLAH sudah menyatakan dalam firmanNYA.
Masuklah kamu dalam islam secara kaffah?
Lantas, apa yang ingin kamu hindari.
kita tidak bisa mengapung ataupun melayang jika ingin mencari mutiara di dasar laut.
Tapi kita harus menenggelamkan diri kita di dasar laut itu.
Karena mutiara itu tidak ada di permukaan, mutiara itu juga tidak ada di tengah-tengah.
Mutiara itu tersimpan di dasar.
Di dasar kedalaman hati kita.


Duhai ukhty..
kamu pasti akan menyadari…
bahwa semua ini semata-mata adalah proses pendewasaan diri kita.
Bukankah tanah liat sebelum menjadi sebuah guci yang indah harus ditempa dengan berbagai ujian? Bukankah sepotong bambu sebelum menjadi pipa air juga ditempa dengan berbagai peristiwa yang menyakitkan.


Karena itu…bangkitlah ukhyku sayang…
Semuanya akan baik-baik saja.
Karena ALLAHlah sandaran kita.
berbahagialah menjadi seorang aktvis dakwah.
Karena kita bisa mendekat kepada Allah ketika semua menjauh.
Dan Allah adalah satu-satunya yang tak berpaling darimu.
Ketika kekecewaan dakwah mendera jiwamu,
ALLAHlah satu-satunya Dzat yang tak mengecewakan dan tak pernah melukai perasaan.
Dan ketika beban dakwah yang engkau pikul terasa berat,
ALLAHlah satu-satunya sandaran.
Ketika sesak menghimpit,
ALLAHlah yang melapangkannya.
Dan ketika lelah mendera,
ALLAH mengistirahatkan dalam shalat lailmu.


(29:2). Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu akan diuji oleh Allah. Karena itu, persiapkan ruhiyah kita untuk menjawab ujian itu. Karena kita harus naik kelas dalam ujian ini. Jangan pernah menyerah, jangan pernah putus asa. Sesungguhnya ALLAH membersamai langkah kita menuju padaNYA.


Hidup itu adalah sebuah pilihan.
Semua orang berhak memilih jalannya masing-masing.
Dan engkau telah memilih jalanmu disini.
Karena itu, perkuat langkahmu. Jangan biarkan langkahmu goyah.
Ketika kita diam orang lain tak akan tau apa yang sedang kita alami.
Ketika kita mulai goyah, berpeganglah pada tangan saudaramu.
Dan jika mereka juga lengah dan jangkauan kita tidak sampai kepada mereka..
Maka sesungguhnya ALLAHlah tepat kita mendekat.
Tanamkan keikhlasan dan berpikirlah positif. M
ungkin kita perlu banyak belajar akan setiap pengalaman ini.
Bersabarlah ukhty…


Innallaha Ma’asshoobiriin…


“seorang ,mukmin boleh salah, boleh gagal, boleh tertimpa musibah. tetapi dia tidak boleh kalah, menyerah pada kelemahannya, menyerah pada tantangan dan keterbatasannya. dia harus tetap menembus gelap supaya dia bisa menjemput fajar. karena syurga bukanlah kado yang dihadiahkan begitu saja”


Ketika ku merasa tak mampu lagi memberikan perhatian padamu, aku yakin ALLAH mampu.
Ketika ku merasa tak mampu lagi membantumu bertahan, aku yakin ALLAH mampu.
Ketika ku merasa tak mampu lagi menjadi tempatmu berkeluh kesah, aku yakin ALLAH mampu.
Ya Robb..
satu pintaku,
ketika ku sudah tak mampu lagi menggenggam erat tangan saudaraku,
jangan pernah biarkan ia lepas dari genggamanMu.


NB: diperuntukkan bagi saudari-saudariku di bumi ALLAH tercinta. Jangan pernah patah semangat! La takhof wala tahzan Innallaha ma’ana…


(http://aisyahkecil.wordpress.com/2008/11/19/surat-cinta-untuk-saudariku/)

0 komentar:

Aku tahu, engkau cantik

Aku tahu engkau cantik
dengan wudhu yang tak pernah lepas
memancarkan cahaya kebeningan, terpancar dari wajahmu

Aku tahu engkau cantik
dengan lantunan dzikir dan tilawah panjang yang selalu menghias bibirmu
memberikan keteduhan dari setiap pembicaraanmu

Aku tahu engkau cantik
dengan sujud panjang dikeheningan malam demi mengharapkan kekuatan dari Rabb-Mu
tercermin dari semangat yang senantiasa tak pudar dari dirimu

Aku tahu engkau cantik
tanpa engkau harus bersolek ria, demi menarik perhatian kaum pria

Aku tahu engkau cantik
tanpa engkau harus menunjukkan diri dengan ‘tampil’ dimana-mana

Aku tahu engkau cantik
dengan  menunduk hati dan pandangan dari yang tak halal disana

Aku tahu engkau cantik
dengan berupaya menghindari hingar bingar suara yang menjauhkan dari Rabb-Mu

Aku tahu engkau cantik
dengan menjaga suara dari kelembutan yg melenakan dan pembicaraan yang sia-sia

Aku tahu engkau cantik
dengan senantiasa malu..
malu jika melakukan kesalahan yang membuat Allah marah

dan aku pun semakin yakin akan kecantikanmu..
bukan semata dari kecantikan parasmu
bukan semata dari manis tuturmu
bukan semata dari indah senyumanmu
dan bukan juga semata dari lentik jarimu

Aku tahu, engkau cantik Saudariku..
cantik..
Karena akhlakmu…
Karena keteguhanmu..

Dan biarlah hanya kami (saudarimu) yang mengetahui kecantikanmu, sebelum kelak masa  itu tiba..


(http://aisyahkecil.wordpress.com/2009/02/20/aku-tahu-engkau-cantik/)

0 komentar:

Bidadari itu..

Tentang para bidadari itu..
aku mengenal mereka,dahulu
mereka yang wajahnya terlihat amat teduh walau hanya berlapiskan cairan wudhu
meraka yang dalam keanggunan tutur bahasanya tetap menyiratkan ketegasan
mereka yang dalam senyum diamnya sanggup membiaskan ketulusan
mereka yang dalam diamnya aku ambil hikmah
mereka yang dengan perkataannya aku ambil sebagai hujjah

mereka,
para bidadari dunia yang pernah aku jumpai..
walaupun memakai pakaian gelap, ternyata tak menutupi pesona surgawinya
walaupun tak bersolek, ternyata tak mengurangi aura keshalihannya
walaupun tak bergaya tetapi tetap mampu memberikan inspirasi

Rindu pada kalian semua..
yg jadikan Allah satu-satunya tujuan
yg jadikan Rasulullah sebagai panutan
yg jadikan AL-Qur’an sebagai pedoman
yg jadikan para shahabiyah sebagai qudwah
yg tempatkan akhirat di hatinya dan dunia di genggamannya..
Dimanakah mereka saat ini?

Karena,
Menjadi bidadari itu bukan hadiah..
butuh kesabaran diiringi tadhiyah
perlu usaha dan juga lelah
karena memang tak mudah untuk (sekedar) menjaga izzah

Menjadi bidadari itu bukan didapatkan dengan angan..
ada perjuangan
harus senantiasa teguh dalam ketaatan
menjauhkan diri dari segala yang melemahkan
utamanya, mampu menjawab kesulitan dengan senyuman penuh keikhlasan
bidadari itu
bukan pajangan
atau hiasan pemanis ruangan
Ia harus punya kontribusi pemikiran
apalagi kalau bukan untuk kemajuan peradaban

Ia bukan dilihat dari wajah rupawan
Bukan juga dari sekadar menariknya penampilan
tapi dari bagaimana baiknya tutur lisan
santunnya kelakuan
dan juga ketegasan kala diperlukan
bidadari itu tak seharusnya ragu
yang jelas, jangan sampai hati terkotori karena ucapan merayu
pandangan sendu
apalagi
kalau dirimu diminta menunggu dengan embel-embel ini itu
dan
 
Kalau meraka tercekat dengan merahnya cinta,
maka untukmu wahai para penghulu bidadari di dunia
azzamkan untuk terus teguh demi hijaunya surga
 
buat saudariku,
tetaplah menjadi para pemuda kahfi
“terasing” demi kebenaran hakiki
yang berbeda dari yang ‘biasa’
jika demi keridhaan-Nya
mengapa tidak diperjuangkan?


(http://aisyahkecil.wordpress.com/2010/01/07/bidadari-itu/)

0 komentar:

Nda..

Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda


Jika kita ingat kembali, apa yang telah ibu berikan kepada kita,
Semua penggalan kenangan itu..tak kan tergantikan..
Nikmatnya lahir di keluarga muslim, mungkin jarang kita syukuri…
padahal, jika kita teringat..
bahwa yang menjadikan seorang anak menjadi nasrani, majusi atau pun muslim adalah orang tua si-anak..
Pernahkah kita berterima kasih karena tak perlu bersususah payah mendapatkan hidayah tuk jadi seorang muslim?

Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku


Betapa.. kasih sayang ibu kepada kita anak-anaknya..
Berjuta kata tuk ungkapkan kasih sayang takkan sebanding dengan payah mu selama ini..
Berjuta senyuman tuk sampaikan kecintaan takkan sebanding dengan tulus perjuangmu selama ini..

Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu dtimang


Itulah yang ibu lakukan pada kita.. memanja.. menimang.. tanpa kenal lelah..
9 bulan bukan waktu singkat ketika saling menyatu, satu sama lain..
Ketika berbagi makanan bersama..bahkan dalam satu aliran darah.. Betapa dekatnya kita, ibu..

Nada nada yang indah
Slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya


Tuba itu, selalu engkau balas dengan susu.. Kenakalan engkau anggap sebagai pelajaran berharga bagiku..Celotehan nakal engaku jawab do’a agar aku senantiasa menjadi putri yang shalihah..

Tangan halus dan suci
Tlah mengangkat diri ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan


Jiwa raga.. ya.. karena

Dari kesabarannya lah  aku belajar hakikat perjuangan
Dari kelembutannya lah aku belajar makna kasih sayang
Dari kemurahhatiannya lah aku belajar untuk berbagi
Dari ketegarannya lah aku belajar untuk terus bangkit
Ibu.. engkau madrasah pertamaku bagiku..
Engkau seseorang yang pertamakalinya mengajarkanku tentang makna hidup..
Ibu.. doa’akan aku agar kelak bisa mendidik putra-putriku kelak seperti mu..
Mendidik putra-putri agar menjadi anak shaleh-shalihah seperti yang engkau lakukan..
Rabb.. mungkin, jika sekarang aku belum menjadi seorang anak shalihah.. maka bantu aku agar bisa menjadi shalihah..
Karena yang aku tahu, salah satu do’a yang akan terus mengalir bagi kedua orangtua adalah do’a dari anak shalihah..
untuk itu Ya Allah.. izinkan agar aku bisa menjadi anak shalihah..
Agar bisa memberikan sesuatu yang berarti untuk kedua orangtuaku..
yaitu sepenggal do’a dari anak yang shalihah..

Rabb..
Kasihilah kedua orang tuaku melebihi kasih sayang keduanya kepadaku..
kumpulkanlah kami kelak di Jannah-Mu

Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kan slalu ada di dalam hatiku 



(http://aisyahkecil.wordpress.com/2008/12/22/nda/)

0 komentar:

Cinta..

Cinta...
Seperti mutiara yang semakin bercahaya.
Bahkan lebih ketika mahar keimanan menjadi satu pondasi.
Bukan lagi berkata, aku ingin dan aku mau
Karena cinta telah mengajarkan kita tentang keindahan
Hanya sejauh mana kita mau Belajar menjadi sang pecinta sejati.
Cinta yang halal

Cinta..
Bagai mutiara yang tersembunyi dibalik karang.
Putih, bersih dan suci diatas mahligainya
Menjadi satu isyarat tentang sebuah makna.
Dalam keutuhan azzam yang membentang.

Cinta....
Aku ingin cinta yang putih, bersih dan suci.
Bahkan lebih dari itu tentang cinta
Cinta yang berharga dalam Bilangan Asma Nya.
Cinta yang tak hanya sekedar duniawi.
Aku ingin cinta yang halal bersama dalam setiap keberkahanNya.
Pun engkau, akan menjadikannya semakin berwarna.
Dalam putihnya hati nurani.
Cinta yang halal...
Berapa banyak dari kita yang mengharapkannya.
Sehingga bukan lagi untuk menghalalkan segala cara.
Karena cinta mengajari kita mengerti dan memahami.
Tentang arti sebuah keikhlasan.

Seberapapun engkau, aku dan kamu.
Milikilah cinta diatas cinta yang benar.
Berpijak pada satu kekuatan yang satu.

Biarlah...semua akan indah pada waktunya.
Tentang cinta yang halal.
Tentang kedewasaan cinta nya, cintaku dan cintamu .
Diatas jalan yang halal.
dan berakhir dengan keberkahannya...
Semoga...


(https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10150322849481268&set=a.311467011267.158786.301729376267&type=3)

0 komentar:

10 “Limbah” Diri

Segala puji bagi Allah ta’ala, Rabb seru sekalian alam. Shalawat serta salam tercurah kepada baginda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam, para sahabat serta pengikut beliau hingga akhir zaman.

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, lebih populer berupa limbah padat, disebut sampah. Selain mengingatkan tentang memahat rasa malu dalam jiwa serta senantiasa cinta kepada Allah ta’ala sebagai ‘tameng’ untuk menjaga diri agar terhindar dari maksiat, Ibnul Qayyim Al-Jawziyyah menasehati murid-muridnya untuk menghindari “Limbah diri”.

Berdasarkan pelajaran dari Ibnu Qayyim al-Jawziyyah itu, ada sepuluh hal yang terbuang alias menjadi limbah dari sosok-sosok hamba-Nya yang lemah, sebagaimana diri pribadi kita, yaitu:

1. Pengetahuan, Terbuang percuma ketika hanya sebatas ‘tahu’, tidak memperdalam agar menjadi lebih paham, tidak pula bertindak, tidak mengamalkan pengetahuan tersebut, bahkan tidak peduli pada orang lain yang belum berpengetahuan.

2. Amalan kita, Ternyata bisa ‘terbuang’ jika dilakukan dengan ‘harap-harap pamrih’ alias tidak tulus ikhlas.

3. Harta Kekayaan, memang sudah pasti ‘terbuang’, tak dapat dibawa mati. Namun bila uang, status kedudukan dan memiliki kekuasaan lalu dipergunakan untuk kemuliaan Islam dan ummat, dibelanjakan dengan penuh manfaat, dan beragam ‘tabungan akhirat’, insya Allah akan ‘bebas limbah’, yang didapat adalah perbekalan buat kehidupan akhirat.

4. Hati, hati kita terbuang karena kosong, menjadi limbah ketika jauh dari kasih sayang Allah ta’ala. Seharusnya perasaan kerinduan untuk senantiasa pergi kepada-Nya, berada di jalan-Nya dan perasaan damai serta kepuasan, penuh kesyukuran atas segala peristiwa skenario-Nya. Astaghfirrulloh, hati kita dipenuhi kebimbangan, kerinduan dengan sesuatu atau orang lain.

5. Tubuh ini, jasad terbuang sebelum ‘benar-benar terkubur’ karena kita tidak menggunakannya untuk beribadah, padahal semua aktivitas si tubuh harus diniatkan karena-Nya, sebagai hamba Allah yang diciptakan untuk beribadah kepada-Nya.

6. Cinta, jangan sembarang melukiskan maknanya, cinta emosional kita seringnya salah arah dan menjadi limbah, bukan cinta kepada Allah SWT, tetapi cinta terhadap sesuatu, impian nan berlebihan atau kepada orang lain. Padahal duhai diri, seharusnya cinta kepada-Mu selalu diutamakan, cinta kepada hal lain hanyalah nomor urut sekian dan sekian, sebagai sarana meningkatkan kualitas kecintaan kepada Sang Maha Cinta.

7. Waktu, ia termahal, dan paling sering terbuang, tidak digunakan dengan benar, lalu berteriak, “Oh, bagaimana ini? Adakah kompensasi untuk penggantian waktu itu?

Bagaimana mengulang yang telah berlalu?”. Duhai diri, tiada hal yang bisa mengulangi waktu—detik terus berdetak, mari jalankan amanah, dengan melakukan apa yang benar, memperbaiki diri terus-menerus untuk menebus perbuatan masa lalu, kelamnya hal buruk semoga tak terulang.

8. Akal kita, bisa jadi tiada guna alias terbuang pada hal-hal yang tidak bermanfaat, yang merugikan masyarakat dan individu, mencomot harta rakyat ketika ‘berkolusi dan memperkuat sindikat’, bukan mengasah kecerdasan agar membawa manfaat untuk izzah ummat, bukan menjadikannya sebagai sumber renungan dan peningkatan kualitas diri.

9. Pelayanan atau service, terbuang percuma ketika kita melayani keluarga, teman-teman, kerabat, dan sesama manusia namun ternyata hal tersebut tidak membawa kita makin dekat dengan Allah, atau hanya manfaat dunia ‘yang diimpikan’, padahal kita adalah ‘pelayan’ Allah, hamba-Nya, yang keseluruhan jiwa raga ini adalah milik-Nya. Seringkali kita lupa, merasa ‘sok hebat’ dengan memerintahkan Allah untuk selalu mengabulkan apa-apa yang kita mau, Allah limpahkan segala anugerah-Nya dari sejak kita berada dalam kandungan bunda, kalau banyak kesulitan ‘mengadu dan bersimpuh’ untuk minta dimudahkan-Nya, sedangkan kalau sedang gembira, bersuka cita dalam gelimang tawa tanpa mengingat-Nya, dan kita makin besar kepala, Astaghfirrullohal’adzim…

10. Dzikir, yang kita ‘dzikir’-kan itu terbuang kalau bukan dzikrulloh, karena tidak mempengaruhi kita, tak ada efek buat jiwa kita. Padahal seharusnya tatkala melihat kebesaran-Nya, memandang semua sudut alam-Nya, merasakan angin sejuk dan mentari nan hangat, dan mempergunakan indera lainnya, saat itu selalu ada dzikrulloh, dzikir kepada Sang Maha Kuasa tentu menentramkan jiwa, membuahkan kedamaian.
"Allah mempersiapkan pengampunan dosa dan ganjaran yang mulia bagi kaum muslimin dan muslimat yang berdzikir." (QS. Al-Ahzab [33] : 35)

Ampuni kami Ya Allah, kami tentunya tak ingin membawa limbah saat hari perhitungan kelak, bimbinglah diri ini Duhai Ilahi, hanya kepada-Mu kami memohon ampunan, dan perlindungan sepanjang masa.

Tatkala Allah ta’ala mengingatkan kita pada ayat-Nya,
(Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
"Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”. Sungguh, Allah tidak menyalahi janji." (QS. Ali-‘Imran [3] : 8-9)

Semoga kita dapat membenahi diri agar bekal buat akhirat senantiasa bersih dari limbah diri, saya ungkapkan pada diri sendiri, “tetaplah optimis sesulit apapun tugas yang dijalani, karena upah-Nya adalah cinta…”, wallahu’alam bisshowab.


(http://www.eramuslim.com/oase-iman/bidadari-azzam-10-limbah-diri.htm)

0 komentar:

Ah, Itukan Jaman Rosul

Ah, itukan jaman Rosul saat kendaraan dengan 4 kaki bukan dengan 4 roda. Jaman dimana belum ada komputer dan pesawat ulang alik. Jaman dimana belum ada sekolah dan universitas. Jaman dimana belum ada Doktor dan Profesor.

Ah, itukan jaman Rosul saat kendaraan dengan 4 kaki bukan dengan 4 roda. Maka katamu jilbab tidak cocok dengan jaman sekarang. Jaman dimana wanita dituntut untuk beraktifitas di berbagai bidang. Jaman dimana wanita dituntut untuk beraktifitas tidak hanya disiang hari namun juga dimalam hari. Agar wanita itu bisa menopang kemajuan seperti majunya negara-negara ‘Barat’.

Namun bukankah Rosul telah menyampaikan bahwa Allah telah memerintahkan istri-istri Nabi, anak-anak perempuan nabi dan istri-istri orang mukmin dalam Al Qur’an Surat Al Ahzab ayat 59 : …"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu….”. Lihatlah Allah telah memberitahukan cara agar para wanita mukmin tidak diganggu oleh orang jahat, namun mengapa kalian malah menyalahkan pemerintah yang tidak bisa memberikan keamanan padahal kalian tidak berjilbab bahkan memakai rok mini?
Ah, itukan jaman Rosul saat kendaraan dengan 4 kaki bukan dengan 4 roda. Maka katamu mendidik anak haruslah tidak boleh dengan kata 'jangan'. Karena menurut psikolog 'Barat', kata 'jangan’ menghambat perkembangan anak untuk menjadi cerdas, pintar dan mandiri.

Namun bukankah Rosul telah menyampaikan bahwa Allah telah mencontohkan bagaimana cara mendidik anak melalui kisah Lukman dalam Al Qur’an Surat Luqman ayat 13 : …."Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.". Lihatlah Allah saja menggunakan kata ’jangan’, namun mengapa kalian lebih mempercayai para psikolog ‘Barat’?

Ah, itukan jaman Rosul saat kendaraan dengan 4 kaki bukan dengan 4 roda.

Maka katamu biarkanlah laki-laki menikah dengan laki-laki dan perempuan menikah dengan perempuan. Karena memilih pasangan hidup adalah hak setiap manusia sehingga jika kita melarang atas nama larangan agama maka itu melanggar Hak Asasi Manusia.

Namun bukankah Rosul telah menyampaikan bahwa Allah telah menceritakan kisah Luth dalam Al Qur’an Surat Al Ankabut ayat 28-35 dimana Luth berkata kepada kaumnya : "….Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu." Lihatlah sisa-sisa kaum Sodom hari ini yang telah Allah binasakan atas kemaksiatan yang mereka lakukan, namun mengapa kamu menyebarluaskan paham tersebut, membela para pengikutnya dan menuduh kaum mukmin sebagai pelanggar HAM?

Ah, itukan jaman Rosul saat kendaraan dengan 4 kaki bukan dengan 4 roda. Maka katamu janganlah menghukum pembunuh dengan dibunuh dan menghukum koruptor dengan potong tangan sebagaimana hukum Qishosh dalam Islam karena itu tidak berperikemanusiaan.

Namun bukankah Rosul telah menyampaikan bahwa Allah telah mewajibkan qishosh dalam Al Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 178-179 karena : “… dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa”. Lihatlah betapa tentramnya Negeri Madinah kala menggunakan hukum Islam untuk memutus urusan, namun mengapa kamu menggunakan hukum buatan negara yang dulu menjajahmu untuk memutus urusan dimana pembunuh dan koruptor bukannya berkurang malah berkembangbiak?

Ah, itukan jaman Rosul saat kendaraan dengan 4 kaki bukan dengan 4 roda. Jaman dimana belum ada komputer dan pesawat ulang alik. Jaman dimana belum ada sekolah dan universitas. Jaman dimana belum ada Doktor dan Profesor.

Namun bukankah Islam itu selalu cocok dengan jaman kapanpun dan keadaan bagaimanapun. Yang ada hanyalah karena kita tidak mempelajarinya lantas meninggalkannya dan beralih kepada peradaban ‘Barat’ yang seolah membawa kepada kemajuan. Lihatlah saat ini keadaan peradaban “Barat’ yang ditimpa krisis dari berbagai sisi ekonomi, moral, politik dan hukum, mengapa kalian tidak sadar juga dan bangun dari tidur panjangmu yang melenakan?




(http://www.eramuslim.com/oase-iman/agus-suryanto-ah-itukan-jaman-rosul.htm)

0 komentar:

7 Alasan Untuk Bangun Lebih Awal di Pagi Hari

Anda pernah mendengar slogan "Early to bed, early to rise, makes a man healthy, wealthy, and wise"? Slogan ini sungguh tepat, karena ketika Anda tidur lebih cepat dan bangun lebih awal, Anda mendapat cukup waktu istirahat dan bangun dalam kondisi yang segar-bugar. Dengan kondisi ini, Anda bisa lebih meningkatkan produktivitas hidup Anda sepanjang hari.

Maka, untuk Anda yang masih belum bisa mendapatkan quality time akibat selalu begadang dan bangun kesiangan, coba pertimbangkan untuk lebih mengatur waktu. Bangun pagi itu menyenangkan, lho, karena Anda bisa mendapatkan waktu ekstra untuk melakukan hal-hal yang ingin Anda lakukan.

1. Mengasah pikiran dan hati
Pagi hari merupakan waktu yang baik untuk pengembangan diri. Misalnya, untuk membaca buku Your Job Is Not Your Career-nya Rene Suhardono yang tak juga habis dibaca itu. Baca buku ini pada pagi hari. Suasana yang masih tenang akan menjadi anugerah yang bisa Anda gunakan untuk mengembangkan diri Anda, secara profesional, emosional, fisik, mental, dan spiritual. pagi hari adalah waktu untuk mengasah pikiran dan hati.

2. Berolahraga
Tidur lebih awal, membuat Anda mampu bangun pagi dengan bugar. Waktu yang masih ada bisa Anda gunakan untuk berolahraga, entah di rumah atau di gym dekat kantor.

3. Membereskan hal-hal kecil
Bereskan hal-hal kecil yang harus Anda lakukan lebih dulu untuk menyelesaikan tugas yang lebih besar pada hari itu. Misalnya, balas dulu email-email yang belum dibuka di inbox, supaya rongrongan email dari klien atau departemen lain di kantor tidak menyita perhatian Anda.

4. Meningkatkan produktivitas
Jika Anda mengawali hari lebih awal, Anda akan membuat hari terasa lebih panjang. Dengan demikian, Anda bisa melakukan lebih banyak dalam satu hari daripada biasanya. Jika pekerjaan Anda menumpuk untuk esok hari, tidurlah lebih awal, bangun lebih pagi, maka Anda bisa menyelesaikan tugas dengan lebih cepat.

5. Menggunakan waktu untuk berpikir
Pakar keuangan James Citrin pernah mengatakan, "Heningnya pagi seringkali terjadi ketika pikiran kita sedang jernih, dan memungkinkan untuk memecahkan persoalan penting." Artikelnya, Tapping the Power of Your Morning Routine, akan memberikan wawasan pada Anda betapa berharganya waktu pagi. Dalam artikel tersebut Jim juga melaporkan bahwa 80 persen pejabat perusahaan yang diwawancaranya bangun pukul 05.30 atau lebih pagi.

6. Melakukan meditasi
Meditasi menyebabkan keseimbangan emosional dan kesejahteraan diri. Jika Anda mengawali hari dengan bermeditasi, Anda akan membawa keseimbangan dalam hidup Anda sepanjang hari, dan memperbaiki kualitas hidup Anda. Pagi menjadi waktu yang lebih baik untuk meditasi karena pikiran Anda masih segar, rileks, dan otak masih tajam.

7. Mengalahkan kemacetan
Warga Jakarta atau kota besar lain di Indonesia tentu tahu, jika Anda harus menempuh waktu puluhan kilometer menuju kantor setiap hari, Anda akan menghemat waktu jika berangkat ke kantor lebih awal. Dengan tiba di kantor lebih awal Anda bisa menggunakan waktu yang masih ada untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai, entah itu membaca, olahraga, menelepon orangtua di kampung, merencanakan kegiatan dalam sehari, dan lain sebagainya. Daripada menggunakan waktu ini untuk mengarungi kemacetan, lebih baik memanfaatkannya untuk "me time" kecil-kecilan kan?


(http://wahw33d.blogspot.com/2010/11/7-alasan-untuk-bangun-lebih-awal-di.html)

0 komentar:

Sedekah Yang Paling Afdhol


Dalam sebuah hadits terdapat penjelasan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengenai aktifitas bersedekah yang paling utama alias afdhol.

Tidak semua bentuk bersedekah bernilai afdhol. Bagi orang yang berusia muda dan sedang energik tentunya bersedekah memiliki nilai lebih tinggi di sisi Allah daripada bersedekahnya seorang yang telah lanjut usia, sakit-sakitan, dan sudah menjelang meninggal dunia.

Untuk itulah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memberikan gambaran kepada ummatnya mengenai sedekah yang paling afdhol.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ حَرِيصٌ
تَأْمُلُ الْغِنَى وَتَخْشَى الْفَقْرَ وَلَا تُمْهِلْ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ
قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ

“Seseorang bertanya kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam: “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling afdhol?” Beliau menjawab: “Kau bersedekah ketika kau masih dalam keadaan sehat lagi loba, kau sangat ingin menjadi kaya, dan khawatir miskin. Jangan kau tunda hingga ruh sudah sampai di kerongkongan, kau baru berpesan :”Untuk si fulan sekian, dan untuk si fulan sekian.” Padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli waris).” (HR Bukhary)

Coba lihat betapa detilnya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan ciri orang yang paling afdhol dalam bersedekah. Sekurangnya kita temukan ada empat kriteria: (1) Dalam keadaan sehat lagi loba alias berambisi mengejar keuntungan duniawi; (2) dalam keadaan sangat ingin menjadi kaya; (3) dalam keadaan sangat khawatir menjadi miskin dan (4) tidak dalam keadaan sudah menjelang meninggal dunia dan bersiap-siap membuat aneka wasiat soal harta yang bakal terpaksa ditinggalkannya.

Pertama, orang yang paling afdhol dalam bersedekah ialah orang yang dalam keadaan sehat lagi loba alias tamak alias berambisi sangat mengejar keuntungan duniawi.

Artinya, ia masih muda lagi masa depan hidupnya masih dihiasi aneka ambisi dan perencanaan untuk menjadi seorang yang sukses, mungkin dalam karirnya atau bisinisnya.

Dalam keadaan seperti ini biasanya seseorang akan merasakan kesulitan dan keengganan bersedekah karena segenap potensi harta yang ia miliki pastinya ingin ia pusatkan dan curahkan untuk modal menyukseskan berbagai perencanaan dan proyeknya.

Dengan dalih masih dalam tahap investasi, maka ia akan selalu menunda dan menunda niat bersedekahnya dari sebagian harta yang ia miliki. Karena setiap ia memiliki kelebihan harta sedikit saja, ia akan segera menyalurkannya ke pos investasinya.

Setiap uang yang ia miliki segera ia tanam ke dalam bisnisnya dan ia katakan ke dalam dirinya bahwa jika ia bersedekah dalam tahap tersebut maka sedekahnya akan terlalu sedikit, lebih baik ditunda bersedekah ketika nanti sudah sukses sehingga bisa bersedekah dalam jumlah ”signifikan” alias berjumlah banyak.

Akhirnya ia tidak kunjung pernah mengeluarkan sedekah selama masih dalam masa investasi tersebut.

Kedua, bersedekah ketika dalam keadaan sedang sangat ingin menjadi kaya. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam seolah ingin menggambarkan bahwa orang yang dalam keadaan tidak ingin menjadi kaya berarti bersedekahnya kurang bernilai dibandingkan orang yang dalam keadaan berambisi menjadi kaya. Sebab bila seorang yang sedang berambisi menjadi kaya bersedekah berarti ia bukanlah tipe orang yang hanya ingin menikmati kekayaan untuk dirinya sendiri.

Ia sejak masih bercita-cita menjadi kaya sudah mengembangkan sifat dan karakter dermawan. Hal ini menunjukkan bahwa jika Allah izinkan dirinya benar-benar menjadi orang kaya, maka dalam kekayaan itu dia bakal selalu sadar ada hak kaum yang kurang bernasib baik yang perlu diperhatikan.

Sekaligus kebiasaan bersedekah yang dikembangkan sejak seseorang baru pada tahap awal merintis bisnisnya, maka hal itu mengindikasikan bahwa si pelaku bisnis itu sadar sekali bahwa rezeki yang ia peroleh seluruhnya berasal dari Yang Maha Pemberi Rezeki, Allah Ar-Razzaq.
 
Hal ini sangat berbeda dengan orang kaya dari kaum kafir seperti Qarun, misalnya. Qarun adalah tokoh kaya di zaman dahulu yang di dalam meraih keberhasilan bisnisnya menyangka bahwa kekayaan yang ia peroleh merupakan buah dari kepiawaiannya dalam berbisnis semata.

Ia tidak pernah mengkaitkan kesuksesan dirinya dengan Yang Maha Pemberi Rezeki, Allah swt.

قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِ

“Qarun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku".(QS Al-Qshshash ayat 78)

Ketiga, sedekah menjadi afdhol bila si pemberi sedekah berada dalam keadaan khawatir menjadi miskin. Walaupun ia dalam keadaan khawatir menjadi miskin, namun hal ini tidak mempengaruhi dirinya. Ia tetap berkeyakinan bahwa bersedekah dalam keadaan seperti itu merupakan bukti ke-tawakkal-annya kepada Allah.

Ia sadar bahwa jika Allah kehendaki, maka mungkin sekali dirinya menjadi kaya atau menjadi miskin. Itu terserah Allah. Yang pasti keadaan apapun yang dialaminya tidak mempengaruhi sedikitpun kebiasaannya bersedekah.

Ia sudah menjadikan bersedekah sebagai salah satu karakter penting di dalam keseluruhan sifat dirinya. Persis gambarannya seperti orang bertaqwa di dalam Al-Qur’an:

أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ

”... yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit.” (QS Ali Imran ayat 133-134)


Keempat, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sangat mewanti-wanti agar jangan sampai seseorang baru berfikir untuk bersedekah ketika ajal sudah menjelang. Sehingga digambarkan oleh beliau bahwa orang itu kemudian baru menyuruh seorang pencatat menginventarisasi siapa-siapa saja fihak yang berhak menerima harta miliknya yang hendak disedekahkan alias diwasiatkan.

Ini bukanlah bentuk bersedekah yang afdhol. Sebab pada hakikatnya, seorang yang bersedekah ketika ajal sudah menjelang, berarti ia melakukannya dalam keadaan sudah dipaksa oleh keadaan dirinya yang sudah tidak punya pilihan lain.

Bila seseorang bersedekah dalam keadaan ia bebas memilih antara mengeluarkan sedekah atau tidak, berarti ia lebih bermakna daripada seseorang yang bersedekah ketika tidak ada pilihan lainnya kecuali harus bersedekah.

Itulah sebabnya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam lebih menghargai orang yang masih muda lagi sehat bersedekah daripada orang yang sudah tua dan menjelang ajal baru berfikir untuk bersedekah.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa bersedekah yang paling afdhol. Terimalah, ya Allah, segenap infaq dan sedekah kami di jalanMu. Amin.-


(http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/sedekah-yang-paling-afdhol.htm)

0 komentar:

Bahaya Berenang di Dalam Air Berkaporit


Renang adalah jenis olahraga kardio yang paling baik bagi tubuh. Kalori yang terbakar dengan melakukan olahraga renang jauh lebih besar daripada yang didapatkan saat lari atau bersepeda.

Meskipun begitu, ada risiko dibalik kesehatan yang didapatkan dari berenang. Kaporit dalam kolam renang dapat menjadi sumber risiko kesehatan pada seseorang.

Kaporit digunakan pada kolam renang sebagai desinfektan untuk mencegah bakteri e.coli dan jentik nyamuk. Meskipun terlihat baik untuk manusia, namun kaporit bisa menjadi bumerang.

Sebuah penelitian mengatakan bahwa kadar kaporit yang terlalu banyak dalam air dapat menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru, asma, erosi pada email gigi hingga kanker kandung kemih. Risiko tersebut juga berlaku bagi mereka yang sering berenang di air berkaporit. Kaporit yang tercampur dengan daun-daunan dapat menimbulkan suatu zat yang berbahaya.

Lantas bagaimana solusinya? Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengurangi kadar kaporit dalam kolam renang. Hal ini bisa Anda lakukan jika memiliki kolam renang sendiri. Namun jika Anda biasa berenang di kolam renang umum, maka sebaiknya menganjurkan pengelola untuk menguranginya atau sebaiknya mengurangi porsi berenang Anda dan menggantinya dengan olahraga lain seperti lari atau bersepeda.

Menyiasati dengan memilih kolam renang di alam terbuka juga bisa menjadi solusinya. Gas beracun dalam kolam akan lebih cepat tersebar pada kolam renang di alam terbuka. Langkah lain yang bisa dilakukan adalah dengan segera mandi dengan sabun disinfektan setelah berenang dan menghindari air kaporit meresap dalam pori-pori. 


(http://wahw33d.blogspot.com/2010/07/bahaya-berenang-di-dalam-air-berkaporit.html)

0 komentar:

6 Mitos Kesehatan Yang Masih Kita Percayai

6. MEMAKAI PAKAIAN TEBAL / SELIMUT KETIKA DEMAM



FAKTA :
Pakaian tebal/ selimut akan menaikan suhu tubuh. Suhu yang sangat tinggi (39 derajat atau lebih) pada anak-anak bisa menyebabkan kejang-kejang.
Disarankan untuk mengenakan pakaian tipis meskipun tubuh terasa dingin.

5. KALAU DEMAM TIDAK BOLEH MANDI



FAKTA :
Dengan mandi ketika demam dapat menurunkan suhu tubuh yang sedang meningkat. Tetapi, kalau demam disertai dengan rasa menggigil, mandi dengan air hangat akan lebih baik atau kompres dengan air hangat.
4. MANDI MALAM HARI MENYEBABKAN REMATIK



FAKTA :
Hal ini tidak benar. Kalau kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan memerlukan mandi untuk kebersihan, tidak ada masalah mesdkipun mandi malam hari. Tetapi pada penderita rematik, dianjurkan mandi dengan air hangat.
3. PENDERITA CACAR AIR ATAU CAMPAK TIDAK BOLEH MANDI



FAKTA :
Hal ini malah bertentangan dengan prinsip medis, dimana pada penderita penyakit cacar air atau campak dengan kelainan pada kulit yang menyeluruh, justru harus menjaga kebersihan kulit dengan mandi lebih sering agar perluasan penyakit dapat dicegah, disamping menggunakan obat.
2. ANGIN DUDUK HARUS DIKEROK ATAU DIPIJAT


FAKTA :
Apabila menderita angin duduk, jangan dipijat atau dikerok. Kejadian orang yang meninggal ketika dipijat, menunjukkan betapa penangan yang salah dapat berakibat fatal. Hal yang harus dilakukan adalah : Pemberian oksigen dan obat serta tindakan diagnostik khusus. Ini mungkin merupakan gejala awal serangan jantung berat akibat sumbatan darah keseluruh tubuh.
1. Masuk angin harus dikerok


FAKTA :
Kerokan ternyata bukan pertanda anginnya keluar, melainkan pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada dikulit. Tidak mengherankan, jika beberapa waktu setelah kerokan, gejala-gejala masuk angin akan kembali terjadi. Kerokan akan menimbulkan rasa sakit, tapi karena sudah ada rasa sakit atau pegal otot, maka dengan rangsangan sakit yang baru akan menimbulkan rasa seolah-olah rasa sakit pertama berkurang atau "terlupakan".
 
 
(http://wahw33d.blogspot.com/2010/09/6-mitos-kesehatan-yang-masih-kita.html)

0 komentar:

Beberapa Manfaat Menarik Nafas Panjang Dan Dalam

Menarik napas dalam-dalam adalah hal penting bagi kesehatan fisik maupun emosi. Tetapi, karena bernapas cenderung dianggap sebuah refleks menyebabkan aktivitas menghirup napas secara dalam sering dilupakan.



Mulai sekarang, luangkan waktu sejenak untuk menarik napas dalam-dalam hingga Anda merasa ada udara melewati hidung melalui perut hingga keluar lewat mulut. Ketahui manfaat lainnya dari menarik napas dalam-dalam, seperti dikutip dari Reader Digest.


Menurunkan tekanan darah

Bernapas secara dalam merangsang munculnya oksida nitrat alami yang berfungsi membuat seseorang lebih tenang. Zat tersebut akan memasuki paru-paru bahkan pusat otak, sehingga tekanan darah yang dalam keadaan tinggi bisa menurun.


Memperlambat denyut jantung

Saat kondisi emosi meninggi dan detak jantung terasa cepat, tariklah napas dalam-dalam. Cara ini bisa sangat efektif menurunkan detak jantung saat kondisi Anda sedang stres. "Ambil napas dalam-dalam dengan benar, lakukanlah sebanyak tiga kali. Detak jantuk dan tekanan darah pun akan menurun," kata Dr. Abramson.


Menurunkan amarah

Ambil napas secara dalam ketika Anda mulai merasa emosi sedang meninggi. "Saat marah, tubuh akan merasa tertekan, dengan bernapas secara dalam bisa menurunkan emosi dan tekanan yang muncul," kata Robert Nicholson, Ph.D., asisten profesor dari Saint Louis University.


Mencegah makan berlebihan

Stres adalah salah satu pemicu utama nafsu makan. Agar tidak makan berlebihan ketika stres, Anda bisa mengatasinya dengan latihan pernapasan. Ketika nafsu makan muncul saat stres, ambil napas secara perlahan dan singkirkan makanan dari pikiran dan fokuslah untuk relaksasi. 


(http://wahw33d.blogspot.com/2010/10/beberapa-manfaat-menarik-nafas-panjang.html)

0 komentar:

Makanan yang Tidak Boleh Digabung dengan Obat


Makanan yang Tidak Boleh Digabung dengan Obat. Makanan memang menjadi sumber energi yang penting bagi tubuh. Tapi beberapa makanan diketahui bisa menimbulkan interaksi dengan obat tertentu. Ketahui makanan apa saja yang tidak boleh digabung dengan obat.

"Kuncinya adalah tidak mengubah secara drastis pola makan saat minum obat tertentu, tapi tanyakan pada dokter mengenai potensi interaksi yang mungkin terjadi," ujar Dr jane Alder, dosen farmakologi dari University of Central Lancashire, seperti dikutip dari Dailymail.

Dr Alder akan menjelaskan beberapa makanan yang sebaiknya tidak dikombinasikan dengan obat tertentu karena bisa membuat obat jadi tidak berguna atau justru berbahaya yaitu:

Jus buah
Grapefruit mengandung senyawa yang disebut dengan furanokumarin yang bisa mencegah enzim dalam usus untuk menjaga benda asing tetap berada di luar, sehingga tidak bekerja secara optimal. Kondisi ini akan membuat lebih banyak obat yang diserap sehingga efektivitasnya bisa 2-3 kali lipat dari dosis yang dianjurkan.

Sebaiknya tidak mencampur jus grapefruit dengan obat untuk mengobati irama jantung abnormal, antidepresan, antihistamin (obat alergi), statin dan obat anti kejang. Sedangkan jus cranberry dan jus delima bisa memperlambat kecepatan hati untuk memecah pengencer darah obat dan pada obat antidepresan bisa menyebabkan penurunan efektifitas obat.

Makanan produk susu
Kalsium dalam susu bisa mengikat tetrasiklik dan minosiklik dari antibiotik. Jika kandungan antibiotik ini digabung dengan mineral akan membuatnya tidak larut dalam usus sehingga tidak diserap oleh tubuh. Mengonsumsi susu setengah liter bisa mengurangi efektivitas antibiotik hingga 80 persen. Kalsium juga bisa mengganggu penyerapan obat osteoporosis. Hindari minum susu dalam waktu 2 jam sebelum minum obat.

Makanan fermentasi
Makanan hasil fermentasi seperti keju yang mengandung tyramine dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan 'sindrom keju'. Tyramine akan bereaksi dengan obat antidepresan yang disebut monoamine oxidase inhibitor (MAOIs) dengan mencegah enzim yang berfungsi mencerna senyawa. Kondisi ini akan mengakibatkan tekanan darah tinggi yang berbahaya.

Daging panggang
Penderita asma harus menghindari daging panggang karena kandungan karbonnya bisa membentuk senyawa yang mencegah obat asma dengan teofilinn bekerja secara optimal. Selain itu karbon ini juga bisa memicu serangan asma meskipun sudah mengonsumsi obat.

Sayuran hijau
sebagian besar sayuran hijau termasuk bayam, kol dan teh hijau mengandung kadar vitamin K yang tinggi dan bisa memicu pembekuan darah. Jika dikonsumsi dengan obat pengencer darah akan membuatnya menjadi tidak berguna.

Makanan berserat
Makanan yang tinggi serat bisa memperlambat penyebaran banyak obat termasuk digoxin yang digunakan untuk mengatur detak jantung tidak teratur, obat diabetes metformin dan mencegah penyerapan obat penurun kolesterol statin. Tapi bukan berarti makanan berserat harus dihilangkan dari menu makanan, tapi hindari mengonsumsinya dalam waktu 2 jam sebelum minum obat. (detik.com)

 
(http://wahw33d.blogspot.com/2011/08/makanan-yang-tidak-boleh-digabung.html)

0 komentar:

6 Manfaat Menangis untuk Kesehatan

Kelamaan menangis memang bisa membuat mata merah dan bengkak. Namun dibalik itu, menangis atau mengeluarkan air mata ternyata bisa jadi obat mujarab yang berguna bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Apa saja?

Dikutip dari Beliefnet, ini dia enam manfaat air mata yang bisa Anda dapatkan setelah menangis atau mengeluarkan air mata.

1. Membantu penglihatan
Air mata ternyata membantu penglihatan seseorang, jadi bukan hanya mata itu sendiri. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.

2. Membunuh bakteri
Tak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 persen bakteri-bakteri yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam 5 menit.

3. Meningkatkan mood
Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24 persen protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.

4. Mengeluarkan racun
Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun. Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat air mata.

5. Mengurangi stres
Bagaimana menangis bisa mengurangi stres? Air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin. Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi.

6. Melegakan perasaan
Semua orang rasanya merasa demikian. Meskipun Anda didera berbagai macam masalah dan cobaan, namun setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega. Setelah menangis, sistem limbik, otak dan jantung akan menjadi lancar, dan hal itu membuat seseorang merasa lebih baik dan lega.


(http://www.apasih.com/2011/06/6-manfaat-menangis-untuk-kesehatan.html)

0 komentar:

Beramal Sebanyak Mungkin Atau Beriman Sebelum Beramal?

Di dalam Al-Qur’an seringkali Allah سبحانه و تعالى menyatakan bahwa Allah سبحانه و تعالى pasti membalas seorang hamba sebagai ganjaran atas amal-perbuatan yang telah dilakukannya. Perbuatan apapun, apakah berupa sebuah amal baik maupun amal buruk, kedua-duanya pasti bakal diberi ganjaran oleh Allah سبحانه و تعالى .
أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيها جَزَاءً بِما كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al-Ahqaf 14)

فَأَعْرِضُوا عَنْهُمْ إِنَّهُمْ رِجْسٌ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Maka berpalinglah dari mereka; karena sesungguhnya mereka itu adalah najis dan tempat mereka Jahanam; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (QS At-Taubah 95)

Di dalam surah Al-Ahqaf 14 Allah سبحانه و تعالى gambarkan balasan atas amal-perbuatan baik yang mengantarkan pelakunya ke dalam surga. Semoga kita termasuk ke dalam golongan tersebut. Sedangkan di dalam surah At-Taubah 95 justeru sebaliknya, Allah سبحانه و تعالى gambarkan mereka yang berbuat amal-perbuatan buruk sehingga pelakunya diganjar dengan neraka Jahannam. Wa na’udzubillaahi min dzaalika.

Jadi jelas sekali betapa pentingnya pilihan jenis amal-perbuatan apa yang dilakukan seseorang sehingga ia berhak menerima balasan seperti apa dari Allah سبحانه و تعالى . Maka alangkah naifnya bila ada seorang yang mengaku muslim lalu ia tidak pernah merenungkan jenis amal apa yang ia pilih, yang penting menurutnya adalah banyaknya amal. Lalu dia berusaha mengisi waktunya dengan sebanyak mungkin amal. Lebih jauh lagi dia bahkan memandang remeh orang lain yang dinilainya tidak banyak beramal. Sehingga dengan mudah dia menstempel orang lain yang tidak sibuk beramal seperti dirinya sebagai orang-orang yang hanya NATO (no action, talk only). Padahal Allah سبحانه و تعالى memperingatkan kita bahwa ada sementara manusia di dunia ini yang mengira bahwa dirinya sudah banyak berbuat kebaikan namun ternayata di dalam pandangan
Allah سبحانه و تعالى justeru mereka itulah orang-orang yang paling merugi.

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالاالَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ

فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

“Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS Al-Kahfi 103-104)

Apakah faktor yang menyebabkan perbuatan yang mereka sangka baik itu justeru ternyata di mata Allah سبحانه و تعالى adalah sia-sia dalam kehidupan di dunia? Lihatlah penjelasan Allah سبحانه و تعالى pada ayat berikutnya:

أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلا نُقِيمُ لَهُمْ

يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًاذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا

“Mereka itu orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia (Allah). Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.” (QS Al-Kahfi 105-106)

Merekalah orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia (Allah). Inilah sebabnya..! Jadi, sebabnya terkait dengan masalah yang lebih fundamental daripada urusan beramal, berbuat maupun bekerja. Urusannya terkait dengan hadir-tidaknya iman di dalam dirinya. Iman terhadap ayat-ayat Allah سبحانه و تعالى dan iman terhadap perjumpaan dengan Allah سبحانه و تعالى di hari berbangkit kelak. Barangsiapa yang imannya tidak hadir atau tidak sah, maka berarti ia kafir. Dan kekafiran inilah yang menghapus semua amal kebaikan yang disangka pelakunya bahwa dia telah berbuat sebaik-baiknya.

Iman merupakan prasyarat agar amal apapun yang dipilih seseorang mendatangkan ganjaran kebaikan dari Allah سبحانه و تعالى . Tidak hadirnya iman atau tidak sahnya iman seseorang bakal menghapuskan nilai amal apapun yang telah dikerjakannya. Betapapun banyaknya amal orang itu, namun jika tidak dilandasi oleh hadirnya iman yang benar, maka niscaya merugilah orang itu kelak di akhirat. Sehingga Allah سبحانه و تعالى berfirman: Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Alangkah ruginya dia..! Bayangkan, amal yang banyak itu dihapus oleh Allah سبحانه و تعالى . Tidak mendapatkan penilaian atau pengakuan dari Allah سبحانه و تعالى barang sedikitpun. Di tempat lainnya Allah سبحانه و تعالى berfirman mengenai amal kaum kafir itu:

وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا

“Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (QS Al-Furqan 23)

وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ

“Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana.” (QS An-Nur 39)
Bahkan lebih jauh lagi Allah سبحانه و تعالى berfirman: Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. Orang-orang itu dipastikan Allah سبحانه و تعالى bakal dibalas dengan neraka Jahannam. Dan mereka diserupakan Allah سبحانه و تعالى dengan orang-orang yang mengolok-olok ayat-ayat Allah سبحانه و تعالى dan rasul-rasulNya.

Saudaraku, sungguh kita harus waspada terhadap masalah ini walupun kita telah mengaku diri sebagai seorang muslim, seorang yang telah berikrar syahadatain, seorang yang menganggap diri termausuk kaum beriman. Sebab Allah سبحانه و تعالى bahkan menyatakan bahwa kebanyakan orang yang menganggap dirinya beriman kepada Allah سبحانه و تعالى ternyata terlibat dalam dosa syirik..!

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلا وَهُمْ مُشْرِكُونَ

“Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).” (QS Yusuf 106)

Walau saat membahas ayat di atas Ibnu Katsir mengacu kepada kaum musyrikin Quraisy di kota Mekkah pada masa jahiliah, namun Sayyid Qutb di dalam kitab Fi Zhilalil Qur’an menulis:

Di sana ada juga syirik yang nyata dan tampak jelas. Yaitu ketundukan kepada selain Allah سبحانه و تعالى dalam salah satu perkara hidup, ketundukan kepada suatu hukum yang dijadikan keputusan dalam segala urusan, ketundukan terhadap adat seperti pesta-pesta dan festival-festival meriah yang tidak disyariatkan oleh Allah سبحانه و تعالى , ketundukan dalam pakaian dan seragam yang bertentangan dengan syariat Allah سبحانه و تعالى berkenaan dengan pembukaan aurat dimana nash memerintahkan untuk menutupnya.

Masalahnya, dalam perkara-perkara itu bisa melampaui batas kesalahan dan dosa karena penentangan, ketika hal itu merupakan wujud ketaatan, ketundukan dan kepasrahan kepada adat suatu masyarakat yang dihormati padahal ia adalah bikinan manusia. Sementara itu, perintah Allah سبحانه و تعالى Rabb manusia yang jelas dan bersumber dari-Nya ditinggalkan dan diacuhkan. Pada saat itu perkara tersebut bukan lagi hanya dosa dan kesalahan, tapi sudah menjadi syirik. Karena hal itu merupakan ketundukan kepada selain Allah سبحانه و تعالى dalam perkara-perkara yang menentang perintah-Nya. Dari sudut ini, perkara menjadi sangat berbahaya.

Ayat di atas mengenai sasaran orang-orang yang dihadapi rasulullah صلى الله عليه و سلم di Jazirah Arab, dan mencakup sasaran orang-orang lainnya di setiap zaman dan setiap tempat. (Tafsir Fi Zhilalil Qur’an- jilid 7- Gema Insani- hlm 19)

Ketika Sayyid Qutb mengatakan “Pada saat itu perkara tersebut bukan lagi hanya dosa dan kesalahan, tapi sudah menjadi syirik”, maka kita yang hidup di era badai fitnah dewasa ini sepatutnya berhati-hati dan merasa khawatir. Sebab di dalam Sistem Dajjal begitu banyak –kalau tidak bisa dikatakan seluruhnya- aturan dan hukum yang diberlakukan bukan bersumber dari hukum Allah سبحانه و تعالى melainkan hukum bikinan manusia. Dan Allah سبحانه و تعالى menyatakan bahwa hukum di dunia ini hanya ada dua macam, hukum Allah سبحانه و تعالى atau hukum thaghut. Hukum Allah سبحانه و تعالى wajib ditegakkan dan ditaati, sedangkan hukum thaghut wajib diingkari dan dijauhi. Demikian firman Allah سبحانه و تعالى .

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ

الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلالا بَعِيدًا

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.” (QS An-Nisa 60)

Mengomentari ayat di atas Ibnu Katsir menulis:
Ini merupakan pengingkaran Allah سبحانه و تعالى terhadap orang yang mengaku beriman kepada apa yang diturunkan Allah سبحانه و تعالى kepada RasulNya dan kepada para nabi yang mendahului Nabi kita. Walaupun pengakuannya demikian, mereka tetap berhakim kepada selain Kitab dan Sunnah. Demikian pula ayat ini mencela orang yang berpindah dari hukum Allah سبحانه و تعالى dan RasulNya kepada kebatilan selain keduanya, kebatilan itulah yang disebut thaghut di sini. Oleh karena itu Allah سبحانه و تعالى berfirman “Mereka hendak berhakim kepada thaghut”.(Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir-jilid 1-Gema Insani-hlm 742-743)

Dewasa ini hukum Allah سبحانه و تعالى tidak dimuliakan, disucikan dan ditinggikan. Yang dimuliakan adalah hukum bikinan manusia, aturan nenek-moyang, adat-istiadat setempat atau deklarasi hak asasi manusia dan sejenisnya. Apakah manusia modern mengira bahwa Allah سبحانه و تعالى tidak sanggup merumuskan hukum yang memenuhi rasa keadilan seluruh umat manusia? Sehingga mereka lebih memuliakan dan meyakini hukum produk manusia yang dinilai adil, up-to-date dan akomodatif untuk menyerap aspirasi aneka jenis manusia di muka bumi? Jika demikian adanya, sungguh keji logika manusia modern..! Mereka telah gagal menangkap tanda-tanda kebesaran Allah سبحانه و تعالى yang terus-menerus menjamin rezeki segenap makhluk, baik manusia maupun hewan di langit dan di bumi. Kok bisa mereka berprasangka bahwa Dzat yang seperti itu tidak sanggup merumuskan hukum yang adil? Sementara manusia yang tidak sanggup menjamin rezeki untuk dirinya sendiri saja kok malah diyakini produk hukumnya dapat memenuhi rasa keadilan segenap manusia..! Pantas Allah سبحانه و تعالى menantang manusia kafir itu dengan pertanyaan
berikut:

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

“Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS Al-Maidah 50)

Berarti, sudah jelaslah, bahwa kata kuncinya terletak pada kata-kata “bagi orang-orang yang yakin”. Jika sekedar mengandalkan pengakuan seseorang bahwa dirinya muslim atau beriman, maka ini tidak menjamin. Tetapi diperlukan pembuktian lebih lanjut. Pembuktian itulah yang menandakan hadir tidaknya keyakinan alias iman. Sah atau tidaknya iman. Maka jika kita kembali kepada pembahasan di awal mengenai “orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya,” mereka adalah orang-orang yang boleh jadi secara lisan mengaku muslim atau mengaku beriman, tetapi sejatinya di mata Allah سبحانه و تعالى mereka adalah orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah سبحانه و تعالى .

Mereka adalah orang-orang yang hanya sibuk memperbanyak amal namun tidak merenungkan apakah tumpukan amalnya itu sudah benar-benar dilandasi iman yang sah atau tidak. Benarkah mereka telah menjadikan kalimat tauhid sebagai fondasi berbagai amal mereka? Atau mereka sesungguhnya tidak pernah peduli apakah ketika beribadah kepada Allah سبحانه و تعالى mesti disertai pengingkaran kepada thaghut? Atau mereka mengira bahwa banyak beramal merupakan suatu perkara mulia yang pasti bakal mendatangkan kebaikan dari Allah سبحانه و تعالى walaupun amal itu berlandaskan penerimaan diri akan hukum thaghut? Sungguh jauh sekali prasangka mereka dari kebenaran yang Allah سبحانه و تعالى terangkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Oleh karena itu dalam ayat berikutnya Allah سبحانه و تعالى menegaskan bahwa orang-orang yang beramal sholeh dengan dilandasi iman yang benar sajalah yang bakal dijamin memasuki surga Firdaus-Nya. Orang-orang yang tidak saja sadar pentingnya beribadah kepada Allah سبحانه و تعالى tetapi juga faham urgensi menjauhi dan mengingkari thaghut.

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ

الْفِرْدَوْسِ نُزُلا خَالِدِينَ فِيهَا لا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلا

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.” (QS Al-Kahfi 106-107)

Saudaraku, beramal sholeh itu penting. Tetapi yang jauh lebih penting lagi adalah beriman yang benar sebelum beramal. Sebab bila iman sudah benar, maka sekecil dan sesedikit apapun amal seseorang, niscaya ia akan memperoleh balasan yang baik dan berlipat dari Allah سبحانه و تعالى di akhirat kelak. Namun sebaliknya, sebanyak apapun amal seseorang jika tidak dilandasi oleh iman yang benar, niscaya ia akan merugi di akhirat kelak. Sebab Allah سبحانه و تعالى tidak akan memberikan penilaian apapun atas amal yang tidak berlandaskan iman yang benar tadi.

Hidup di era penuh fitnah seperti saat ini banyak sekali ditemukan ancaman terhadap eksistensi iman yang benar. Tawaran untuk mengingkari Allah سبحانه و تعالى sangat banyak dan menggiurkan. Tawaran untuk berkompromi bahkan bekerjasama dengan thaghut sungguh sangat ramai dan menjanjikan keuntungan duniawi. Keadaan dunia dewasa ini sangat tepat digambarkan oleh hadits Nabi صلى الله عليه و سلم berikut ini:

بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ

يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا

وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا

Nabi صلى الله عليه و سلم bersabda: "Segeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di pagi harinya. Dia menjual agamanya dengan barang kenikmatan dunia." (HR Muslim - 169) Shahih

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيمَانًا لَا يَرْتَدُّ

“Ya Allah, aku meminta kepadamu keimanan yang tidak akan murtad.” (AHMAD - 4112)


(http://www.eramuslim.com/suara-langit/penetrasi-ideologi/beramal-sebanyak-mungkin-atau-beriman-sebelum-beramal.htm)

0 komentar:

Beda Wanita Muda Dengan Wanita Tua


Sang ibu yang sudah bertubuh agak gemuk, dengan langkah tertatih-tatih dibantu berjalan oleh kedua anaknya, yang satu gadis manis berwajah lembut, dan yang satu lagi seorang pria berusia sekitar 25 tahun.
Dalam hati, Anis membatin, “ibu yang berbahagia, memiliki anak-anak yang mencintai dirinya.” Dan Anis menoleh sekali lagi kedalam lift, dan subhanallah, ibu tersebut mengenakan cadar, sementara anak gadisnya dengan wajah yang sangat menawan, alis mata yang disapu tajam naik keatas, dan bulu mata yang lentik menawan memandang kearah luar dengan wajah yang bila di foto, maka nilainya delapan, masya Allah.
Kok aneh ya, ibu yang sudah tua malah pakai cadar, dan yang anak gadis muda malah buka cadar. Bukan hanya buka cadar, baju yang digunakannyapun walau tidak terbuka seperti yang selama ini banyak dilihat Anis di mal-mal dan pusat pertokoan, namun menggambarkan keindahan dan kemudaan sang gadis. Anis berjalan dan tidak memikirkannya lagi.

Sampai suatu hari, Anis mengikuti pengajian yang diselenggarakan di sebuah masjid daerah Pondok Gede, betapa banyak sekali wanita yang mengikuti pengajian ditempat ini. Dan diantara ibu-ibu yang rutin mengikuti pengajian, Anis mengenali seorang ibu yang rajin dan sibuk menjadi ketua panitia pengajian dan sang ibupun, sangat aktif mengajak ibu-ibu yang lain untuk segera berwudhu dan merapatkan shaf; “agar setan tidak ikut sholat ibu-ibu, mari rapatkan shaf-nya, ujung kaki bertemu ujung kaki, bahu bersentuhan dengan bahu, ayo jangan malas, ibu-ibu yang dicintai Allah, ikuti sunnah Rasul.”

Demikian ibu yang Anis kenali sebagai ketua pengajian di masjid itu sangat menggebu dalam memotivasi para ibu untuk melakukan sholat dan beribadah dengan cara yang mengikuti sunnah Rasul. Hatipun menjadi senang, dan Anis merasa ingin lebih lama lagi ada dalam lingkungan yang islami ini, subhanallah.

Pagi yang cerah, Anis ingat ingin membeli kancing baju ditanah abang, setelah semua pekerjaan rumah selesai, dan setelah menitipkan anak-anak pada adik iparnya yang kebetulan main kerumah, Anis melenggang pergi ke tanah abang. Waktu pulang pergi dan belanja hanya satu setengah jam, karena adik ipar Anis ingin berangkat sekolah, jadi Anis hanya membeli apa yang diperlukan dengan secepat kilat, dan upps… hampir saja Anis terjatuh, kalau tidak ditolong seorang anak remaja lelaki dengan memakai celana pendek dan baju kaus hitam yang dengan sigap membantu Anis memunguti semua barang belanjaan Anis.

Dengan tergopoh ucapkan terimakasih maka Anis mencoba untuk bangkit, namun sungguh kakinya jadi sakit, Karena tak sengaja jatuhnya membuat Anis mengalami keseleo yang cukup lumayan, dan masya Allah. Pertolongan dari seorang ibu yang kemudian Anis kenali sebagai ibu ketua pengajian di masjid daerah Pondok Gede itu, membuat Anis mendoakan sang ibu berkali-kali, dan mengucapkan terimakasih, karena ternyata sang ibu, juga punya toko busana muslim di tanah abang, dan Anis dipersilakan untuk duduk sebentar dalam toko ibu tersebut.

Tak lama Anis merasa nyaman, dan Anis pun bangun, dan betapa terkejutnya Anis melihat dua orang gadis yang cantik dan muda usianya membantu di toko tersebut yang kemudian diperkenalkan oleh sang ibu sebagai anak remajanya, dan sang gadis mengenakan busana sangat ketat dan terbuka, kontras sekali dengan penampilan ibunya yang mengenakan busana sangat islami, selain pemandangan yang kontras tersebut ada di toko busana muslimah.

Setelah berbasa basi sejenak, Anispun memohon diri pulang, dalam hati membatin, subhanallah, mengapa sang ibu tidak menyuruh anaknya mengenakan busana muslim, toh mereka bersentuhan, memegang dan melihat busana muslimah setiap hari. Mengapa wanita tua lebih baik agamanya dan cenderung menutupi dirinya sementara yang muda malah membuka diri dan pakaiannya, justru bukankah fitnah pada wanita muda lebih besar daripada fitnah dari wanita tua.

Anispun menggeleng kuat-kuat tidak mau bergibah walau dengan hatinya sendiri, Namun sekali lagi Anis berfikir, dua orang ibu, yang menggunakan cadar dan berpakaian muslimah, rata rata memiliki anak anak gadis yang sangat cantik dan elok rupawan, namun membiarkan anak gadisnya membuka dirinya, sedangkan sang ibu asyik beribadah dan berdakwah serta melaksanakan perintah agama, namun sangat lalai untuk ingatkan anaknya. Apakah ibu-ibu itu tidak ingin bersama anak gadisnya di surga?

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu: penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang di perintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan.” (QS. At-Tahriim [66] : 6 )

Ayat ini mungkin bukan hanya untuk para ayah saja, namun juga bagi para ibu, ajaklah anak-anak gadis Anda menggunakan pakaian muslimah seperti anda, bila Anda gemar menutup aurat bahkan menggunakan cadar sekali, mengapa Anda biarkan anak gadis Anda terbuka pada siapa saja, sayangkah Anda padanya? Bila ya, selamatkanlah mereka dari api neraka, Anda ibunya, ditangan Andalah Surganya…


(http://www.eramuslim.com/akhwat/wanita-bicara/beda-wanita-muda-dengan-wanita-tua.htm)

0 komentar:

maul's articles