Ujian Hati

Menurut dokter neorologi, perasaan stress sering menjadi musuh dalam selimut.Perasaan ini datang tiba-tiba dan sulit dikendalikan. Bila tidak, dapat memicu timbulnya berbagai penyakit, seperti jantung, darah tinggi dan stroke. Ibarat sedia payung sebelum hujan. Menghindari stress ada baiknya dilakukan cara berikut:

Pertama, Mengeluarkan energi positif, yaitu optimis dalam menghadapi setiap permasalahan. Jangan terlalu keras terhadap diri sendiri. Ketahuilah bahwa setiap rencana, ada hambatan Tapi ada juga solusi.Sebab itu, harus bersikap lebih fleksibel, sehingga dapat menikmati hidup.

Kedua, menjaga kesehatan. Dengan cara olahraga yang teratur, tidur yang cukup dan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Olahraga dapat membuat manusia nyaman. Makanan bergizi membangkitkan vitalitas hidup. Sebab itu Islam memerintahkan “ Mengkonsumsi halalan tayibah atau yang bergizi.
.
Ketiga, banyak minum air putih, terutama saat diambang kemarahan. Air putih, dapat menenangkan perasaan, dan berpikir lebih jernih. Rasulullah menganjurkan kalau marah, hendaklah berwudu dan mendinginkan badan (HR.Muslim).

Keempat, meluangkan waktu sedikit, untuk setiap minggu, keluar dari rutinitas, dengan berkumpul bersama keluarga. Atau berkunjung kepada teman-teman. Nabi mengajarkan Hubungkan silaturahim, sebab dapat menambah rezeki dan memperpanjang umur (HR.Muslim).

Kelima, meningkatkan rasa humor. Secara klinis humor dapat mengatasi stress. Tertawa ato senyum memang bisa mngatasi stress. namun ingat,banyak tertawa jg mematikan hati. Jd lakukan secukupny saja

Menurut Al-Quran ?.Menurut Al-Quran, kelima cara yang ditawarkan kesehatan diatas, tidak ada yang bertentangan dengan Al-Quran. . Namun Al-Quran lebih memfokuskan terutama kepada dua hal utama dimana Al-Quran sebagai Syifa’ (Penawar) :

Sabar :
Jika stress menghadapi masalah yang sukar diputuskan “ salah atau benarnya sesuatu “ maka Al-Quran memberi petunjuk “ FA SHABRUN JAMIL “ ( Maka bersabar itu lebih indah ). Dan hanya kepada Allah tempat memohon pertolongan. (QS. Yusuf 18 ).

Ucapan itu disampaikan Nabi Ya’kub, ketika anak-anaknya datang membawa kemeja yang berlumuran darah kepunyaan Yusuf, sebagai bukti bahwa ia telah diterkam binatang buas. Daripada stress, karena darahnya meragukan, Nabi Ya’kub berkata “ Sabar itu lebih indah.” Demikian Sitti Maryam, ketika dituduh melacur karena melahirkan anak (Isa) tanpa ayah, juga sabar, untuk mengobati stres yang berkepanjangan. Bahkan Aisyah, isteri Rasul, ketika digossip, juga menjadikan Sabar sebagai pengobatan dalam stress.

Zikrullah:
Mengingat Allah (Zikrullah) termasuk dapat mengatasi stres. Dengan mengingat dan mengembalikan segalanya dari dan untuk Allah, maka stres akan dapat diatasi. . Sesuai Al-Quran, “ TATHMAINN AL-QULUB “ ( Mengingat Allah, hati akan tenang ) ( QS. Al-Raad 28 ).

Menurut ulama Tafsir, Yang masuk Zikrullah, adalah melakukan salat, membaca Al-Quran dan langsung menjebut Lailaha ilallah sebanyak-bamnyaknya.

Diperkuat Al-Quran dengan ayat “ Dan carilah pertolongan, dengan berlaku Sabar dan mengerjakan Salat ( QS.2: 45).

Menurut Huzaifah, bila Nabi bersedih atau menghadapi masalah, Beliau langsung melakukan salat, sekalipun, sedang dalam perjalanan. Memperbanyak Zikrullah berupa salat sunnat, atau membaca Al-Quran, atau istigfar, atau membaca Lailaha Ilallah.

Istigfar yang sering dibaca Rasul “ Allahumma Anta rabbi. Lailaha illa Anta. Khalaqtani waana abduKa. Wa ana ala ahdiKa. Wa wa’diKa mastata’tu. Audzu biKa, min syarri ma shana’tu. Abuu laKa bini’ mati alayya. Waabuu bidzanbi. Fagfirli. fainnahu la yagfir al- dzunuba illa Anta.( Al-Azkar :347 ).

Disamping kedua hal tersebut, juga yang dapat mengatasi stres, adalah akidah dengan meyakini kebenaran ayat Al-Quran yang berbunyi “ INNA MA’AL USRI YUSRA ( Sesungguhnya setelah kesulitan, ada kemudahan. Setelah kesulitan, ada kemudahan).. ( 94: 5-6 ).( Disebutkan dua kali ).

Menurut ulama Tafsir, karena kata kesulitan (Al-usri ), menggunakan “al ” dan kemudahan (Yusra) tidak menggunakan “al “ , itu artinya kesulitan itu cuma satu macam, tapi ada beberapa solusi kemudahan. Berarti dua alternative kemudahan . dalam satu kesulitan. Ada dua. Misalnya berkonsultasi dengan dokter mencari pengobatan lahir dan batin ialah menggunakan petunjuk Al-Quiran sebagai Syifa’.
. .

Alhasil, dari uraian singkat diatas, dipahami mengatasi stres sesuai Al-Quran disamping mencari solusi berupa pengobatan lahir, juga diperlukan pengobatan batin, yaitu meyakini kesempurnaan Tuhan, dan meyakini kekurangan manusia, serta kaifiatnya, banyak bersabar, salat, istigfar dan zikir.

Tiada seorang muslim tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dari dosa. (HR Bukhari)

Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya, maka dia diuji (dicoba dengan suatu musibah) (HR Bukhari)

Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (QS.65:7)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS.2:286)

By mba Iput SL

0 komentar:

Sombong; Menolak Kebenaran & Merendahkan Manusia

Dari ‘Abdullah ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Tidak masuk surga siapa yang dalam hatinya terdapat seberat dzarrah dari kesombongan.’ Seorang laki-laki berkata, ‘Sesungguhnya seseorang ingin kainnya bagus dan sandalnya bagus.’ Belaiu ﷺ bersabda, ‘Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. Kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia’.” (Riwayat Imam Muslim)

Beliau ﷺ menjadikan kesombongan dua macam:

Pertama, Kesombongan terhadap kebenaran, yaitu menolaknya dan tidak menerimanya. Setiap orang yang menolak kebenaran maka dia telah sombong terhadapnya sesuai dengan apa yang dia tolak dari kebenaran. Karena sudah menjadi kewajiban atas manusia untuk tunduk kepada kebenaran yang dengan Allah Ta’ala mengutus para Rasul-Nya dan menurunkan Kitab-kitab-Nya.

Kedua, Merendahkan dan meremehkan manusia. Ini timbul dari sikap takjub seseorang terhadap dirinya dan merasa besar di hadapan manusia. Takjub terhadap diri sendiri melahirkan kesombongan terhadap manusia, merendahkan mereka, mengolok-olok dan meremehkan mereka dengan perkataan dan perbuatan.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Cukuplah seseorang dianggap buruk apabila dia meremehkan saudaranya sesama muslim.” (Riwayat Imam Muslim)

Wallaahu a'lam bish shawwab..

0 komentar:

Jalan Kehidupan

Ada 4 orang yg memilih jalan kehidupan yg berbeda-beda.

Orang I,
melihat bahwa hidup di dunia ini demikian berat, dan ia merasa tidak mampu utk berprestasi. Ia memilih utk hidup apa adanya saja, yg penting bisa makan, bisa hidup normal. Ia tidak mau bekerja lebih keras & menempuh resiko hidup yg lebih tinggi. Setelah ia meninggal, tidak ada orang yg mengenangnya.

Orang II,
melihat bahwa banyak yg ia kerjakan dalam kehidupan di dunia. Ia mampu berprestasi & membahagiakan keluarganya. Namun ia enggan berbuat utk orang banyak, karena ia menganggap yg berhak menikmati jerih payahnya hanya orang-orang terdekatnya saja. Setelah ia meninggal, ia hanya dikenang oleh keluarganya saja, dan dilupakan oleh orang lain.

Orang III,
melihat bahwa amat banyak peluang bisa ia raih dalam kehidupan dunia. Baginya, yg penting bisa menikmati dunia sepuas-puasnya yg hanya sebentar. Ia tidak peduli halal ataupun haram. Uang korupsi ia ambil juga. Usaha menipu & mengambil hak orang lain, tanpa ragu ia lakukan. Hingga akhirnya ia dijebloskan di penjara & mati menderita, di akhirat sengsara.

Orang ke IV,
melihat bahwa disamping peluang utk meraih kesuksesan di dunia, ia melihat kesuksesan "lain" ketika bisa membahagiakan orang banyak. Waktunya ia curahkan maksimal utk meraih kesuksesan & kejayaan. Namun hasil kesuksesannya ia gunakan utk membantu orang-orang yg membutuhkan. Ia mengamalkan sabda Nabi, sebaik-baik kamu adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Mari kita menilai diri kita sendiri, apakah kita seperti Orang I, II, III, atau IV.

Jika kita nilai,
Orang I memiliki nilai kesuksesan 25,
Orang II memiliki nilai 50,
Orang III memiliki nilai 0
dan
orang ke IV memiliki nilai kesuksesan 100.

Suatu ketika di Masjid Al-Mujtaba' Duren Sawit, merbot (penjaga) masjid tersebut meninggal dunia.
Sang Almarhum dalam istirahatnya menyunggingkan senyum yg sangat manis, seakan menampakkan kebahagiaan akan berjumpa dgn Tuhannya. Banyak orang takjub dgn pemandangan ini, hingga banyak pelayat mencium kening sang Almarhum.

Kemudian beredarlah kisah-kisah indah, bahwa Almarhum secara konsisten selalu hadir 30 menit sebelum shalat 5 waktu dimulai utk membersihkan & menyiapkan masjid. Dan ini telah beliau lakukan selama 20 tahun. Almarhum juga terkenal sebagai sosok yg ramah, murah senyum & tidak pernah mengeluh.

Tuhan Maha Adil. Untuk memiliki Nilai Kesuksesan 100 kita tidak perlu lebih dahulu menjadi orang kaya atau pejabat tinggi.
Seorang merbot masjid, atau penyapu jalanan ketika ia lakukan tugasnya dgn penuh cinta, dedikasi & kesetiaan yg tinggi, maka nilai kesuksesannya akan sangat luar biasa, baik di mata manusia apalagi dihadapan Allah SWT. Karena ia menyapu jalanan seperti Beethoven menggubah musik, atau seperti Pablo Piccasso melukis. Hingga para Malaikat dan penghuni surga merasa takjub, bahwa disini pernah hidup seorang merbot, seorang penyapu jalan yg melakukan tugasnya dgn sempurna penuh cinta.

0 komentar:

Sistem Pendidikan Terbaik

Oleh: Muhammad Husnan

Sekitar Empat tahun yang lalu tepatnya di awal Ramadhan 1433 H Saya mengikuti kuliah subuh di Masjid dekat rumah. Ustadz yang berceramah menceritakan kisah nyata dari seorang rektor salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia yang sedang mencari sistem pendidikan terbaik yang dapat menghasilkan dan mencetak generasi yang cerdas, bermartabat dan bisa bermanfaat bagi bangsa dan agama.

Untuk mencari sistem pendidikan terbaik, rektor tersebut pergi ke Timur Tengah untuk meminta nasihat dari seorang ulama terkemuka di sana. Ketika bertemu dengan ulama yang ingin ditemuinya, lalu dia menyampaikan maksudnya untuk meminta saran bagaimana menciptakan sistem pendidikan terbaik untuk kampus yang dipimpinnya saat ini.

Sebelum menjawab pertanyaan dari rektor, ulama tersebut bertanya bagaimana sistem pendidikan saat ini di Indonesia mulai dari tingkat bawah sampai paling atas?
Rektor menjawab, "paling bawah mulai dari SD selama  6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, D3 3 tahun atau S1 4 tahun, S2 sekitar 1.5 - 2 tahun, dan setelah itu S3 untuk yang paling tinggi.

Jadi untuk sampai S2 saja butuh waktu sekitar 18 tahun ya? Tanya Sang Ulama.
Iya, jawab rektor tersebut.
Lalu bagaimana jika hanya lulus sampai di SD saja selama 6 tahun, pekerjaan apa yang akan bisa didapat? Tanya kembali Sang Ulama.
Kalau hanya SD paling hanya buruh lepas atau tukang sapu jalanan, tukang kebun dan pekerjaan sejenisnya. Tidak ada pekerjaan yang bisa diharapkan jika hanya lulus SD di negeri Kami. Jawab si rektor.

Jika Lulus SMP bagaimana?
Untuk SMP mungkin jadi office boy (OB) atau cleaning service, jawab kembali si rektor. Kalau SMA bagaimana?
Kalau lulus SMA masih agak mending pekerjaan nya di negeri Kami, bisa sebagai operator di perusahaan-perusahaan, lanjut si rektor.

Kalau lulus D3 atau S1 bagaimana? Bertanya kembali Sang Ulama. Klo lulus D3 atau S1 bisa sebagai staff di kantor dan S2 bisa langsung jadi manager di sebuah perusahaan, kata si rektor.

Berarti untuk mendapatkan pekerjaan yang enak di negeri Anda minimal harus lulus D3/S1 atau menempuh pendidikan selama kurang lebih 15-16 tahun ya? Tanya kembali sang Ulama. Iya betul, jawab si rektor.

Sekarang coba bandingkan dengan pendidikan yang Islam ajarkan. Misal selama 6 tahun pertama (SD) hanya mempelajari dan menghapal Al-Qur'an, apakah bisa hapal 30 juz? Tanya Sang Ulama. Inshaa Alloh bisa, jawab si rektor dengan yakin. Apakah ada hafidz Qur'an di negeri Anda yang bekerja sebagai buruh lepas atau tukang sapu seperti yang Anda sebutkan tadi untuk orang yang hanya Lulus SD? Kembali tanya Sang Ulama. Tidak ada, jawab si rektor.

Jika dilanjut 3 tahun berikutnya mempelajari dan menghapal hadis apakah bisa menghapal ratusan hadis selama 3 tahun? Bisa, jawab si rektor. Apakah ada di negara Anda orang yang hapal Al-Qur'an 30 juz dan ratusan hadis menjadi OB atau cleaning service? Tidak ada, jawab kembali si rektor.

Lanjut 3 tahun setelah itu mempelajari tafsir Al-Qur'an, apakah ada di negara Anda orang yang hafidz Qur'an, hapal hadis dan bisa menguasai tafsir yang kerjanya sebagai operator di pabrik? Tanya kembali ulama tersebut. Tidak ada, jawab si rektor. Rektor tersebut mengangguk mulai mengerti maksud sang ulama.

Anda mulai paham maksud Saya? Ya, jawab si rektor.

Berapa lama pelajaran agama yang diberikan dalam seminggu? Kurang lebih 2-3 jam, jawab si rektor.

Sang ulama melanjutkan pesannya kepada si rektor, jika Anda ingin mencetak generasi yang cerdas, bermartabat, bermanfaat bagi bangsa dan agama, serta mendapatkan pekerjaan yang layak setelah lulus nanti, Anda harus merubah sistem pendidikan Anda dari orientasi dunia menjadi mengutamakan orientasi akhirat karena jika Kita berfokus pada akhirat inshaa Alloh dunia akan didapat. Tapi jika sistem pendidikan Anda hanya berorientasi pada dunia, maka dunia dan akhirat belum tentu akan didapat.

Pelajari Al-Qur'an karena orang yang mempelajari Al-Qur'an, Alloh akan meninggikan derajat orang tersebut di mata hamba-hambaNya. Itulah sebabnya Anda tidak akan menemukan orang yang hafidz Qur'an di negara Anda atau di negara manapun yang berprofesi sebagai tukang sapu atau buruh lepas walaupun orang tersebut tidak belajar sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi karena Alloh yang memberikan pekerjaan langsung untuk para hafidz Qur'an. Hafidz Qur'an adalah salah satu karyawan Alloh dan Alloh sayang sama mereka dan akan menggajinya lewat cara-cara yang menakjubkan. Tidak perlu gaji bulanan tapi hidup berkecukupan.

Itulah pesan Sang Ulama kepada rektor tersebut. Mari kita didik diri dan keluarga kita agar senantiasa selalu membaca, mempelajari, dan menghapal Al-Qur'an agar hidup kita dimudahkan dan berkecukupan. Totalitas menjadi karyawan Alloh bukan hanya karyawan dari seorang manusia.

Semoga bermanfaat.

0 komentar:

BELAJAR, TERBENTUR, TERBENTUK

Ketika aku berpikir negatif pada seseorang,
Tanpa sadar, aku telah menghakimi orang itu.

Lebih mudah mana?
Berusaha menyingkirkan semua kerikil tajam di sepanjang jalanan, atau memakai sepatu agar kaki kita tidak terluka?

Lebih mungkin mana?
Berusaha mensteril semua tempat agar tak ada kuman,
atau memperkuat daya tahan tubuh kita sendiri?

Lebih mudah mana?
Berusaha mencegah setiap mulut agar tak bicara sembarangan,
atau menjaga hati kita sendiri agar tidak mudah tersinggung?

Lebih penting mana?
Berusaha menguasai orang lain, atau belajar menguasai diri sendiri?

Yang penting bukan bagaimana orang harus baik padaku, melainkan bagaimana aku berusaha baik pada orang lain.

Bukan orang lain yang membuat aku bahagia,  melainkan sikap diriku sendirilah yang menentukan, aku bahagia atau tidak.

Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini, tidak akan terulang kembali,
Namun ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan, yaitu BELAJAR ...
dari masa lalu untuk hari esok yang lebih baik.

Hidup adalah PROSES,
Hidup adalah BELAJAR,
tanpa ada batas UMUR.

JATUH, berdiri lagi ..
KALAH, mencoba lagi ..
GAGAL, bangkit lagi ...

TERBENTUR UNTUK TERBENTUK

0 komentar:

Sedikit Kebaikan

بسم الله الرحمن الرحيم

NASEHAT UNTUKKU.

🐜🐜🐜🐜🐜🐜🐜🐜
Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah ia...barangkali itu menjadi penyebab AMPUNAN bagimu di akherat..

👣👣👣👣👣👣👣👣
Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah ia, barangkali itu menjadi penyebab dipermudanya JALANmu menuju surga.

🐥🐥🐣🐥🐥
Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Alloh MENGUMPULKAN dirimu dan keluargamu di surga.

👨👨🚸👨👨
Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia...barangkali itu mejadi sebab KELAPANGAN rezekimu di dunia.

📝📄📃📘📔
Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak2 mu, setidaknya itu menjadi AMAL JARIYAH untukmu..yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.

😥😰😫😭😭
jika engkau tidak bisa berbuat KEBAIKAN sama SEKALI, maka Tahanlah TANGAN dan LISANMU dari MENYAKITI... setidaknya itu menjadi SHODAQOH darimu.

Al-Imam Ibnul Mubarok Rohimahulloh berkata:

رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ

“Sangat banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan sangat banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”

Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang sholat malamnya, tapi karena akhlak baiknya dan sabarnya, ketika musibah datang melanda

Rosululloh SAW bersabda:

« لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ».

“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun kamu hanya bertemu dengan saudaramu dengan wajah berseri-seri (wajah tersenyum).” HR. Muslim..

0 komentar:

Setitik Perjalanan

Mau tsurhat..
Alhamdulillah acara walimahan kakak kemaren berjalan lancar dan semoga penuh berkah, aamiin.

Berasa aku yang nikah, apa-apanya ikut ngurus dan malah jadi tau butuhnya apa aja. Semua sudah dipersiapkan sedemikian rupa sehingga dengan penuh mengharap ridhoNya, acara dapat terlaksana sesuai rencana.

Dimulai dari awal ya.. alhamdulillah ga pake pacar-pacaran :P ta'aruf berjalan dengan lancar (dari tadi berjalan-jalan mulu) -_-

Ta'arufnya gimana?

Dikenalin temen, yang insyaallah beliau dapat dipercaya, dan tau seluk beluk kedua calon.

Yakin itu yang tepat?
Bismillah.. kita niatkan segalanya lillahi ta'ala, berdoa, husnudzan ilallah, jika masih bimbang bisa istikharah.

Ngambil kata-kata dari temen, "berdoa itu gratis kog!" Jadi mulai sekarang, berdoalah sebanyak-banyaknya.. minta jodoh lah, rejeki lah, apapun boleh. Asal jangan lupa untuk berdoa agar hati ini senantiasa diniatkan lurus, semata-mata mengharap ridhoNya, bukan yang lain..

"Jika di dunia ini tidak ada yang menghargainya, yakinlah bahwa di langit ada yang memberkahinya.."

Jika sudah fixed dan yakin, yaudah datengin deh orangtua. Ngomong serius, rapat, persiapan, hari H. Sah. Alhamdulillah.

Jika sudah sampai tahap ini, ada baiknya jangan ngurek-urek kekurangan dan kejelekannya. Tiap manusia pasti punya kog sisi negatif dan kelam, dan kalo dicari ga kan ada habisnya.

Ibarat nih, kemaren aku beli mau beli hape. Udah nyari review dan speaifikasi leno*o sama a*us. Tapi pas disana, ternyata Allah berkehendak lain, jodohku adalah sams*ng. Trus kalo hape udah di tangan, mau diapain? ya dipake dong.. liat lagi spesifikasinya, cari keunggulannya, manfaatkan sebaik-baiknya. Jangan terus menggerutu & menyesali. Toh dengan kayak gitu hapenya ga bakalan berubah "cling" jadi len atau as.

Got it?

Intinya.. sabar, syukur, istighfar.
Sabarlah dengan kekurangan yang kita (aku, kamu, dia, mereka, kalian) miliki. Belajar untuk lebih baik lagi jika kekurangan itu memang harus diarahkan ke sisi yang positif.
Bersyukurlah dengan keadaan kita saat ini, apa yang kita miliki sekarang. Pertahankan hafalan, kebaikan hati, husnudzan, dan sifat-sifat positif yang kita latih pada diri dan hati kita sendiri.
Istighfar jika setitik saja ada prasangka terhadap orang lain. Doakan kebaikan untuk kita semua, agar dijauhkan dari keburukan jiwa.

Selanjutnya.. ternyata ada satu hal yang "lupa" aku persiapkan. Yaitu, ditinggalin kakak.. :'(
Ya.. sama sekali ga nyangka kalo ditinggalin sama orang yang selama ini selalu bareng, sakitnya tuh.. di awal doang, selanjutnya, berganti jadi senyuman haru.

Disanalah ladang surgamu sekarang, my beloved sister :*
Barakallahulakuma wa baraka 'alaikuma wa jama'a bainakuma fii khair :') :')

------------------------

Setitik perjalanan yang dilalui oleh adek-adek yang punya kakak, trus ditinggal nikah. Ya, setitik aja..

0 komentar:

🌺 GERBANG ITU MENAMPAKKAN WUJUDNYA 🌺

QS. Taha 25-28

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِى صَدْرِى

25. Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku.

وَيَسِّرْ لِىٓ أَمْرِى

26. dan mudahkanlah untukku urusanku,

وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِى

27. dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,

يَفْقَهُوا قَوْلِي
ع
28. supaya mereka mengerti perkataanku.

     ----------®----------

🌱Seseorang yg meminta agar anaknya dididik oleh Ibnu Sahnun, berkata kepadanya :

"Sebelumnya aku sendiri yang mengurusi pendidikan anakku, dan mulai sekarang aku tidak mau lagi disibukan oleh urusan pendidikannya".

Ibnu Sahnun berkata kepadanya :

"Tahukah kamu bahwa pahala perbuatanmu (mendidik anak) itu sebenarnya LEBIH BESAR dari pada amalan haji, ribath, dan jihad?"
(Kitab Attarbiyah fi Al Islam, hal 250)...

🌱Ketika membaca hasil seminar Elly risman diatas, bgmana prasaan anda??

🌱Miris, takut, atau biasa saja??
Seberapa takut, seberapa prihatin, seberapa miris njngan semua dengan kabar diatas itu sesuai dengan kadar keimanan njngan semua...

🌱 bila dalam hati hanya menganggap paparan diatas biasa saja maka menjadi salah satu pertanda bahwa ada masalah dengan iman njngan semua...

Rasululullah bersabda:

"Barang siapa diantara kamu melihat suatu kemungkaran, maka ubahlah dengan tanganmu. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan hatinya; itulah selemah-lemahnya iman"
(Hadist riwayat Muslim).

🌱 Lalu bagaimana bila hati saja sudah tak lagi miris melihat kemungkaran??

  ------------®------------
🌱Dimulai dari perbaikan iman kita, barulah selanjutnya kita mencari bagaimanaa islam memandang zaman dan mendisik generasi hingga generasi menjadi istimewa....

🌱Ya awalnya adalah perbaikan iman, kemudian yakin bahwa perbaikan umat dimulai "salah satunya" dengan prbaikan generasi, dengannya menyadarkan diri bahwa MENDIDIK ANAK adalah lebih baik dibandingkan pahala haji, ribath dan jihad fisabilillah...

🌱Lalu mungkin diantara kita bertanya....

🌱Bagaimana islam mendidik anak hingga memiliki kebaikan akhlak dan ketinggian iman seperti imam ahmad, umar bin abdul azis, imam syafii dll?

🌱Mungkinkah generasi hari ini bisa segemilang dan seistimewa itu?

🌱Dimulai dari kapankah pendidikan anak itu diawali?

🌱Bagaimana tahapan pendidikan itu?

🌱Banyak orang mengatakan, tanamkan iman baru quran, ajarkan adab sebelum ilmu, lalu bagaimana sebenarnya menanamkan hal itu?dan apa materinya?

🌱Anakku umur 2 tahun, anakku umur 7 tahun, anakku umur 1 tahun, apakah pendidikannya sama?

🌱saya masih bujang, apakah perlunya membaca dan menyimak kajian "mukmin parenting" ini?

🌱 Anak saya "unik" (red: nakal) apa masih bisa dirubah, apa masih bisa djadikan soleh??bagaimana nabi memandu kita tentang itu?

🌱anak saya cerdas, saya tak hafal quran, bagaimana nabi menuntun orang tua mendidiknya?

🌱Semua insyaa allah akan terjawab pelan dalam diskusi kita kedepan....

🌱hingga kemudian yang bujang akan berkata:  saya kalau sudah menikah akan mendidik dengan baik anak sy takkan jadi seperti itu!!!

🌱yang sudah punya anak berkata:  menurut ilmu psikologi hari ini saya sudah faham bagaimana mendidik anak, dan anak saya tak akan jadi liar...

🌱Namun tolong dengarkan, kita butuh penyemangat, kita butuh komunitas yg sadar, kita butuh saudara yg saling mengingatkan, kita butuh pasangan yang tidak enggan, karena MENDIDIK ANAK bukan pekerjaan instan, mendidik anak untuk BAIK IMANNYA, MULIA ADABNYA, LUAS ILMU NYA tak sesederhana dalam pikiran kita...

🌱Tanyakan pada Ayah yg memiliki anak yg beranjak dewasa, tanyakan pada Ibu yang mengandung anak dan melahirkan kemudian mendampinginya tiap hari....

🌱Semua akan sepakat mengatakan...
"Kami sedikit tau bagaimana mendidik, tapi kami kehabisan energi, kami kurang istiqomah, dan kami blum cukup sadar untuk mencetak generasi istimewa itu"...

🌱 Maka berawal dari itu, setidaknya komunitas kecil dalam group ini jadikan tempat diskusi, ajang mencari, dan ladangnya semangat untuk mencetak generasi yang istimewa...

❗Terakhir...
Kembali kami sampaikan...
"Mendidik anak tak hanya butuh ilmu, namun semangat yang berkelanjutan, kesabaran yang panjang, dan keistiqomahan yang berjalan, iman yg menjulang lah yang insya allah bersama kita pupuk dalam komunitas kecil ini"...

Ya Rabb bimbinglah kami...

Selamat pagi....

#prolog mukmin parenting...
#KHTonline...

0 komentar:

Wasiat Abu Bakar yang Meledakkan Tangis Umar

Sahabat Nabi
Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu dikenal sebagai sosok yang gagah, kuat, dan tangguh.

Namun, hari itu tangisnya meledak saat utusan Aisyah radhiyallahu ‘anha mengantarkan seorang hamba sahaya dan seekor unta.

Bukan hamba sahaya dan unta itu yang membuat Umar menangis. Tetapi wasiat di baliknya.

Aisyah menceritakan, sebelum Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu wafat, ia menyampaikan wasiat kepadanya.

“Aisyah… tolong periksa seluruh hartaku. Jika ADA YG BERTAMBAH SETELAH AKU MENJABAT SEBAGAI KHALIFAH, KEMBALIKANLAH kepada kas negara melalui khalifah yang terpilih setelahku,” kata Abu Bakar menjelang detik-detik wafatnya.

Tentu saja Aisyah sedih mendengar wasiat itu. Bukan karena apa-apa, tetapi karena ia merasa akan ditinggal oleh sang ayah.

Belum tiga tahun Rasulullah meninggalkannya, kini ia akan ditinggal oleh Abu Bakar, ayahanda tercinta.

Dan benar. Abu Bakar wafat tak lama setelah itu. Kemudian Aisyah pun memeriksa seluruh harta ayahnya.

“Kami memeriksa seluruh harta Abu Bakar,” kata Aisyah. “Tidak ada yang bertambah dari hartanya kecuali unta yang biasa dipergunakan untuk menyirami kebun dan seorang hamba sahaya pengasuh yang menggendong bayinya.”

“Allah merahmati Abu Bakar,” kata Umar sambil sesenggukan, “Ia telah menyusahkan (membuat berat utk mencontoh) orang-orang setelahnya.”

Maksud menyusahkan orang-orang setelahnya adalah membuat khalifah sesudahnya tidak mampu mengungguli Abu Bakar, bahkan sulit mencontoh kualitasnya.

Seperti diketahui, Umar sangat terpacu dengan amal-amal Abu Bakar.

Sahabat bergelar Ash Shidiq itu selalu mengunggulinya dalam berbagai amal. Ketika dimutaba’ahi (dicek) Rasulullah sehabis shalat Shubuh, misalnya.

Rasulullah bertanya kepada jama'ah siapa yang tadi malam qiyamul lail, siapa yang tadi malam khatam Al Qur’an, siapa yang pagi ini sudah berinfaq dan siapa yang sudah menjenguk orang sakit, ternyata hanya Abu Bakar yang mengacungkan tangan terus-menerus. Sahabat lain ada yang mengacungkan tangan sesekali, lalu menurunkan tangannya sesekali. Sedangkan Abu Bakar, ia telah melakukan seluruh amal yang disebutkan Rasulullah itu.

Pernah pula Umar ingin mengungguli Abu Bakar dalam hal infaq. Maka saat menjelang perang Tabuk, ia menginfakkan separuh hartanya. Baru saja Umar selesai, Abu Bakar datang dengan menginfakkan seluruh hartanya. Umar hanya bisa berkomentar, “Sungguh, aku tak pernah bisa mengungguli Abu Bakar.”

Dan kini…
Abu Bakar mencontohkan kebijakan yang luar biasa. Benar-benar ANTI KORUPSI dan zuhud tingkat tinggi. Ia tidak mau mendapatkan kelebihan harta apapun selama menjabat sebagai khalifah. Padahal Abu Bakar adalah juga seorang saudagar yang sangat wajar jika hartanya bertambah. Ia tak mungkin korupsi.

Di kemudian hari, Umar berhasil mencontoh langkah zuhud Abu Bakar ini.

Adakah pemimpin zaman ini yang bisa mencontoh Abu Bakar dan Umar?

Wallaahu a'lam bish shawwab....

0 komentar:

GELAR ISTRI SHALIHAH LEBIH SULIT DARIPADA GELAR SARJANA SYARI'AH

Seorang gadis ketika belum menikah sangat mengimpikan ingin menjadi sosok istri shalihah yang taat patuh dan menyenangkan hati suaminya.
Terlebih ketika menuntut ilmu di pengajian mendapatkan materi keutamaan istri yang shalihah hatinya pun begitu menggebu-gebu ingin segera menikah.

Dalam bayangannya sangatlah mudah menerapkan ilmu yg di dapat di majelis untuk di
praktekan nantinya.
Siap untuk menjadi makmum bagi sang suami yang diimpikannya siang dan malam.
Akan tetapi setelah menikah, didapatinya ternyata menjadi istri shalihah tak semudah
membalikan telapak tangan.

Tak sanggup rasanya mengikhlaskan hati untuk
membuang 'ego' untuk mudah taat begitu saja.
Argumenpun mulai dikeluarkan, dalil-dalil yang di dapat dari majelis bukan sebagai pelembut
hati dan penyelamat jiwanya akan tetapi menjadi senjata untuk menyakiti hati suaminya.
Karena melihat satu kekurang
an saja dari sosok suaminya tiba-tiba dalil-dalil keluar untuk mencela kekurangan suaminya agar ia bisa nampak 'benar' dan pintar kalau ia 'akhwat pengajian' yang memiliki banyak ilmu dan sang suami terpojok dalam posisi yang salah.

Ilmu yang dipelajari untuk banyak memberi udzur tiba-tiba terlupakan pada saat itu.
Ia lupa bahwa seharusnya ketika seseorang memiliki banyak ilmu seharusnya semakin tinggi rasa takut padaNya, semakin bijak, semakin lapang dan luas kesabarannya, dan semakin mulia pula akhlak dan perangainya.

Akhwat berilmu memiliki sifat egois, keras kepala, sulit untuk nurut sama suami, ingin menang sendiri memang ada benar terjadi dan tak bisa di pungkiri kenyataannya. Bukan berarti semuanya seperti itu akan tetapi diantara mereka ada yang seperti ini.
Ia lupa dalil yang di tuntut dalam majelis ilmu seharusnya menjadi berkah bagi orang
terdekatnya bukan sebaliknya yaitu menjadi petaka dan bumerang.Hingga wajar jika sekiranya ada seorang laki- laki atau ustadz yang memilih menikahi wanita biasa bukan wanita pengajian karena trauma melihat kondisi pernikahan saudaranya.

Wahai muslimah yang telah menjadi seorang istri...kini kita menyadari mengapa jika kita
sekiranya berhasil menjadi istri yang taat, surga akan menyeru kita dari mana saja kita bisa
memasuki pintu pintunya.... karena ketaatan pada suami itu merupakan perkara yang besar bukan perkara sepele, setan dan bala tentaranya tidak
akan membiarkan diri kita ini mudah begitu saja untuk menta'ati suami kecuali yang
dirahmatiNya.

Banyak-banyaklah berdoa agar Allah menolong dan memudah
kan kita untuk mentaati dan
menyenangkan hati suami suami kita. Karena tanpa taufik dan hidayahNya mustahil kita bisa menjadi wanita yang shalihah.
Semoga predikat istri shalihah di hadapan Allah dan Rasul Nya berhasil kita raih ketika Allah
mencabut ruh kita, aamiin.

CATATAN:
�� Ketaatan pada suami disini adalah pada perkara yg ma'ruf bukan ketaatan yg membabi buta, ketaatan yang melanggar perintah Allah
dan Rasul Nya.
�� Gelar sarjana Syariah yang saya pilih pada tema diatas karena pada kenyataan di lapangan para istri yang sangat mumpuni dan telah
mengaji ilmu syariat ini bertahun-tahun kesulitan dalam mengamalkan satu perintah
Nabi kita yaitu sosok istri yang taat pada suaminya...
��
Nasehat untuk diri sendiri yang sedang berjuang "menggapai predikat wanita shalihah"
-----------------

Oleh: Ummu Raihanah, Sydney
��������������
WA Dakwah Majlis TaKlim Akhowat

0 komentar:

Kisah Bos & Karyawan

Karyawan : “Selamat pagi, Tuan. Saya ingin bertanya mengenai tugas saya. Apa yang bisa saya kerjakan, wahai tuan?”

Bos : “Oh, selamat pagi. Tugas kamu: begini, di depan ruangan saya ini ada sebuah ruangan besar. Kamu jalan lurus saja, lalu langsung buka saja pintunya. Di depan kamu nanti ada sebuah meja panjang, disana ada berkas-berkas. Silakan kamu buka berkas-berkas itu, dan kamu akan menemukan tugasmu apa. Saya harap, tugas itu sudah selesai ketika saya datang.”

Karyawan itupun segera menyusuri koridor menuju ruangan yang ditunjuk oleh sang bos. Ketika menemui sebuah pintu, dia langsung membukanya sebagaimana yang bos perintahkan. Kemudian, dia mulai memasuki ruangan itu dan akhirnya menemukan meja besar seperti yang bos gambarkan.

“Itu dia berkas-berkasnya!” gumamnya, “Tapi ruangan ini gelap sekali”. Dia pun mencari stop kontak lampu dan menekannya. Lampu pun menyala.

Betapa takjubnya dia ketika melihat lampu itu bersinar terang dan indah, berhiaskan emas, permata, mutiara, perak, berlian, dan perhiasan lainnya.

“Wah.. indah sekali lampu ini..!”

Lama karyawan ini memandangi lampu indah yang padahal tadinya dia nyalakan hanya sebagai penerang ruangan agar dia dapat melaksanakan tugasnya. Tak henti-hentinya dia bergumam akan keindahan lampu ini dan terus-menerus memandanginya hingga akhirnya sang bos menghampirinya di ruangan itu.

“Sudah kamu kerjakan tugas dari saya?” “Maaf, tuan. Saya belum mengerjakan apa-apa.”

***

Nah, kita cut dulu, ya, teman-teman ilustrasi di atas tadi.

Adakah yang sudah bisa mengaitkannya dengan tujuan kita hidup di dunia ini?

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat : 56)

Begini teman, kita ibaratkan bos tadi adalah Allah -tak ada yang serupa dengannya- yang telah memberi kita perintah di dunia ini untuk beribadah, lalu kita ibaratkan karyawan tadi adalah kita yang diberi perintah, dan lampu indah tadi, kita ibaratkan adalah dunia.

Terkadang, kita begitu terpesona dengan indahnya dunia, sehingga terlupa dengan tugas utama kita.

Mari...segera berbenah.. mumpung masih ada waktu... Sebelum nafas berhenti di tenggorokan. Sebelum nyawa berpisah dari badan...

Wallaahul musta'aanu 'alaa kulli haalin.

0 komentar:

Segera Beramal Sebelum Datang Kematian

Janganlah seseorang selalu mengundurkan amal sholih karena kesibukan duniawi, karena selama masih hidup, manusia tidak akan lepas dari kesibukan! Orang yang berakal akan mengutamakanlah urusan akhirot yang pasti datang, dan mengalahkan urusan dunia yang pasti ditinggalkan.

Allah Ta’ala berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa melakukan demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (QS. Al-Munafiqun: 9)

"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata:”Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh” (QS. Al-Munafiqun: 10)

"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Munafiqun: 11)

Syaikh Hamid Al-Qoishori berkata, “Kita semua telah meyakini kematian, tetapi kita tidak melihat orang yang bersiap-siap menghadapinya! Kita semua telah meyakini adanya sorga, tetapi kita tidak melihat orang yang beramal untuknya! Kita semua telah meyakini adanya neraka, tetapi kita tidak melihat orang yang takut terhadapnya! Maka terhadap apa kamu bergembira?!"

"Kemungkinan apakah yang kamu nantikan?! Kematian! Itulah perkara pertama kali yang akan datang kepadamu dengan membawa kebaikan atau keburukan. Wahai saudara-saudaraku! Berjalanlah menghadap Penguasamu (Alloh) dengan perjalanan yang bagus”. (Mukhtashor Minhajul Qoshidin, hal: 483, tahqiq: Syeikh Ali bin Hasan Al-Halabi)

SEMANGAT PAGI...
Mumpung masih ada umur... mari bersegera beramal shalih. Semoga Allah swt meridhai kita. Aamiin

Repost :
Yayasan AR RAYYAN Wonogiri - Baitul Maal MITRA MANDIRI
"Sahabat Yatim & Dhu'afa"

0 komentar:

Mengapa Allah Tidak Menghukum Kita?

copas
MENGAPA ALLOH TIDAK MENGHUKUM KITA?
======================

ﻗﺎﻝ ﺍﺣﺪ ﺍﻟﻄﻼﺏ ﻟﺸﻴﺨﻪ :
ﻛﻢ ﻧﻌﺼﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﻳﻌﺎﻗﺒﻨﺎ ..
Seorang santri bertanya kepada Syaikhnya:
Berapa kali kita durhaka kepada Alloh dan Dia tidak menghukum kita?

ﻓﺮﺩ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ :
Maka Syaikh menjawab:
ﻛﻢ ﻳﻌﺎﻗﺒﻚ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺃﻧﺖ ﻻ ﺗﺪﺭﻱ .. ﺃﻟﻢ ﻳﺴﻠﺒﻚ ﺣﻼﻭﺓ ﻣﻨﺎﺟﺎﺗﻪ .. ﻭﻣﺎ ﺍﺑﺘﻠﻲ ﺍﺣﺪ ﺑﻤﺼﻴﺒﺔ ﺃﻋﻈﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻦ ﻗﺴﻮﺓ ﻗﻠﺒﻪ ..
Berapakali Alloh menghukummu sedangkan kamu tidak mengetahuinya?
Bukankah dihilangkan darimu rasa manis munajah kepada-Nya?
Tidak ada cobaan yang lebih besar menimpa seseorang dari kerasnya hati...

ﺍﻥ ﺍﻋﻈﻢ ﻋﻘﺎﺏ ﻣﻤﻜﻦ ﺍﻥ ﺗﺘﻠﻘﺎﻩ ﻫﻮ ﻗﻠﺔ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﺍﻟﻰ ﺍﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺨﻴﺮ ..
Sesungguhnya hukuman yang paling besar dan mungkin kamu temui adalah sedikitnya taufik kepada perbuatan baik...

ﺍﻟﻢ ﺗﻤﺮ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻻﻳﺎﻡ ﺩﻭﻥ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﻟﻠﻘﺮﺍﻥ ..
Bukankah telah berlalu hari-harimu tanpa bacaan Al Quran?

ﺍﻟﻢ ﺗﻤﺮ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﻠﻴﺎﻟﻲ ﺍﻟﻄﻮﺍﻝ ﻭﺃﻧﺖ ﻣﺤﺮﻭﻡ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ..
Bukankah telah berlalu malam malam yang panjang sedangkan engkau terhalang dari shalat malam?

ﺍﻟﻢ ﺗﻤﺮ ﻋﻠﻴﻚ ﻣﻮﺍﺳﻢ ﺍﻟﺨﻴﺮ .. ﺭﻣﻀﺎﻥ .. ﺳﺖ ﺷﻮﺍﻝ .. ﻋﺸﺮ ﺫﻱ ﺍﻟﺤﺠﺔ .. ﺍﻟﺦ ﻭﻟﻢ ﺗﻮﻓﻖ ﺍﻟﻰ ﺍﺳﺘﻐﻼﻟﻬﺎ ﻛﻤﺎ ﻳﻨﺒﻐﻲ .. ﺍﻱ ﻋﻘﺎﺏ ﺍﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ؟
Bukankah telah berlalu musim-musim kebaikan, Ramadhan, enam hari syawwal, sepuluh hari dzulhijjah, dan lainnya..., sedangkan engkau tidak mendapatkan taufik untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya... hukuman manalagi yang lebih banyak dari ini...?

ﺍﻻ ﺗﺤﺲ ﺑﺜﻘﻞ ﺍﻟﻄﺎﻋﺎﺕ ..
Tidakkah engkau merasakan beratnya ketaatan?

ﺍﻻ ﺗﺤﺲ ﺑﻀﻌﻒ ﺍﻣﺎﻡ ﺍﻟﻬﻮﻯ ﻭﺍﻟﺸﻬﻮﺍﺕ ..
Tidakkah engkau merasa lemah dihadapan hawa nafsu dan syahwat?

ﺍﻟﻢ ﺗﺒﺘﻠﻰ ﺑﺤﺐ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻭﺍﻟﺠﺎﻩ ﻭﺍﻟﺸﻬﺮﻩ ..
Bukankah engkau diuji dengan cinta harta, kedudukan, dan popularitas..?

ﺃﻱ ﻋﻘﺎﺏ ﺍﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ..
Hukuman mana yang lebih banyak dari itu?
ﺍﻟﻢ ﺗﺴﻬﻞ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﻐﻴﺒﺔ ﻭﺍﻟﻨﻤﻴﻤﺔ ﻭﺍﻟﻜﺬﺏ ..
Bukankah engkau merasa ringan untuk berghibah, namimah dan dusta..?

ﺍﻟﻢ ﻳﺸﻐﻠﻚ ﺑﺎﻟﻔﻀﻮﻝ ﻭﺍﻟﺘﺪﺧﻞ ﻓﻴﻤﺎ ﻻ ﻳﻌﻨﻴﻚ ..
Bukankah engkau tersibukkan untuk campur tangan pada hal yang tidak bermanfaat untukmu..?

ﺍﻟﻢ ﻳﻨﺴﻴﻚ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻭﻳﺠﻌﻞ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺍﻛﺒﺮ ﻫﻤﻚ ..
Bukankah akhirat dilupakan dan dunia dijadikan sebagai tujuan utama?

ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺨﺬﻻﻥ ﻣﺎ ﻫﻮ ﺍﻻ ﺻﻮﺭ ﻣﻦ ﻋﻘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ..
Ini adalah tipuan,,, tidaklah itu semua kecuali bentuk hukuman dari Alloh...

# ﺇﺣﺬﺭ ﻳﺎ ﺑﻨﻲ ﻓﺎﻥ ﺍﻫﻮﻥ ﻋﻘﺎﺏ ﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻣﺤﺴﻮﺳﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﺃﻭ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺃﻭ ﺍﻟﺼﺤﺔ ..
Hati-hatilah anakku, sesungguhnya hukuman Alloh yang paling ringan adalah yang terletak pada materi, harta, anak, kesehatan ...
ﻭﺍﻥ ﺍﻋﻈﻢ ﻋﻘﺎﺏ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﺐ ..
Sesungguhnya hukuman terbesar adalah yang ada pada hati...
ﻓﺎﺳﺄﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﺎﻓﻴﺔ ﻭﺍﺳﺘﻐﻔﺮ ﻟﺬﻧﺒﻚ ..
Maka, mintalah keselamatan kepada Alloh, dan mintalah ampunan untuk dosamu...

ﻓﺎﻥ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻳﺤﺮﻡ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﻟﻠﻄﺎﻋﺎﺕ ﺑﺴﺒﺐ ﺍﻟﺬﻧﺐ ﻳﺼﻴﺒﻪ
Sesungguhnya seorang hamba diharamkan taufik untuk melakukan ketaatan karena semangkok  dosa yang menimpanya.
#nasihatdiri

0 komentar:

Visi Keluarga Islami

RESUME KAJIAN KELUARGA SAMARA Ust. TRI ASMORO KURNIAWAN Tadi Malam di Masjid Al Hidayah Wonokarto Wonogiri...

TEMA : VISI KELUARGA ISLAMI
        ****

Apa itu visi .?
(1). Kemampuan utk melihat inti persoalan
- Apa sih sebenarnya tujuan pernikahan itu  ?
(2). Pandangan atau wawasan ke depan
(3). Kemampuan utk merasakan sesuatu yg tdk nampak melalui kehalusan jiwa dan ketajaman penglihatan
(4). Penglihatan atau pengamatan.

Banyak org yg menikah.. tetapi tidak memiliki visi yg jelas. Jauh dari nilai-nilai perjuangan. Bahkan banyak yg hanya bervisi nafsu semata.

Jika kemapanan ekonomi menjadi syarat awal pernikahan. Maka visi keluarga Islami jauh panggang dr api.

Ali bin Abi Thalib ktka menikahi Fatimah, sama sekali tdk mempunyai kesiapan ekonomi yg mapan. Tp Rasulullah saw tetap menerima pinangannya.

"Demi Allah, aku tidak takut kalian menjadi org miskin. Tp justru aku takut kalian dimudahkan meraih dunia...."

Org yg sgt mencintai dunia, akan dihinggapi 3 penyakit (Ibnul Qayyim) :
(1). Keinginan yg tdk pernah terpuaskan
(2). Kecapaikan yg pasti terus menyertainya
(3). Penyesalan krn apa yg terjadi sering tidak sesuai dg yg diharapkan.

QS. 5 : 55
(Siksaan dunia utk org2 kaya...)

Menikah itu... SELALU BERHUBUNGAN DG AKHIRAT, SYURGA & NERAKA (QS. 66 : 6)

Menikah itu.. Utk menjaga agar tidak masuk neraka. Maka.. siapa yg akan kita nikahi? Merekalah yg bisa mendekatkan kt kpd taqwa. Cntk/tampan, kaya/miskin ; itu relatif.

Ibnu Abbas menafsirkan QS. 66 : 6 :
"Kerjakanlah keta'atan2 kpd Allah. Takutlah maksiyat kpd Allah. Perintahkanlah keluargamu utk berdzikir kpd Allah. Niscaya kalian akan selamat dr neraka"

Sedangkan Ali bin Abi Thalib menafsirkan : "Ajarkanlah kebaikan kpd dirimu sendiri dan keluargamu"

Dalil kedua :
QS. 39 : 15
"Org-org yg merugikan dirinya dan keluarganya di hari kiamat.

Keluarga yg merugi itu... Siapa mereka?
Yaitu keluarga yg tercerai berai di akhirat nanti. Sebagian di syurga... sebagian di neraka.

INDIKATOR KELUARGA SAKINAH :

(*) Keluarga Sakinah.. Keluarga yg memiliki Mizan Kebenaran (Timbangan sesuatu, berdasarkan kebenaran)

Keluarga yg jauh dr hidayah; ukurannya pada "SIAPA YG MEMBAWA UANG KE KELUARGA"

Ukuran benar dan salah hanya dinilai dr siapa yg bawa uang.

(*) Keluarga sakinah ... Memiliki Standard Capaian kesuksesan yg jelas...

Sukses itu : ketika semua capaian kita di dunia ini, mampu mengantarkan kita masuk syurga.

(*) Keluarga Sakinah ... Mempunyai Alasan Perjuangan...

Berbagai masalah dan penderitaan dlm rmh tngga.. mjd alasan utk tetap bertahan.. krn keluarga adala media dan sarana terlengkap meraih syurga...

(*) Keluarga Sakinah ... Punya energi utk bersabar...

Kisah Abu Utsman ra..(edisi membuat menangis...😭😭😭)

(*) Keluarga Sakinah... Memiliki Ikatan Hati Yang Kuat...

Ikatan hati yang dimaksud, Keluarga sakinah... bs saling memahami kondisi masing2. Saling memahami problem dan permasalahan yg dihadapi..

Cermin keluarga sakinah : QS. AL AHZAB (33) : 21. LIHAT KHUSUS : AYAT 28, 29.

KESIMPULAN :

Visi Keluarga Islami :
"Keluarga Yang Semua Aktivitasnya Selalu Berorientasi Akhirat, Agar Semua Anggota Keluarga Bisa Utuh Berkumpul Hingga Ke Syurga"

WALLAAHU A'LAM BISH SHAWWAB

Diresume oleh :
ABDULLAH RABBANI
Yayasan AR RAYYAN Wonogiri

0 komentar:

Hati-Hati Dengan Gelar

Nu'man bin Tsabit yang dikenal dengan sebutan Abu Hanifah, atau populer disebut IMAM HANAFI, pernah berpapasan dengan anak kecil yang berjalan mengenakan sepatu kayu (terompah kayu).

Sang Imam berkata: "Hati-hati nak dengan sepatu kayumu itu, jangan sampai kau tergelincir".

Bocah ini pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas perhatian Abu Hanifah.

"Bolehkah saya tahu namamu Tuan?" tanya si bocah.

"Nu'man namaku", Jawab sang imam.

"Jadi, Tuan lah yang selama ini terkenal dengan gelar al-imam al-a'dhom. (Imam agung) itu..??" Tanya si BOCAH.

"Bukan aku yang memberi gelar itu, Masyarakat-lah yang berprasangka baik dan memberi gelar itu kepadaku."

"Wahai Imam, hati-hati dengan gelarmu. Jangan sampai Tuan tergelincir ke neraka karena gelar...! Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskan-mu ke dalam api yang kekal jika kesombongan dan keangkuhan menyertainya".

Ulama besar yang diikuti banyak umat Islam itupun tersungkur menangis....

Imam Abu Hanifah bersyukur. Siapa sangka, peringatan datang dari lidah seorang bocah.

Betapa banyak manusia tertipu karena jabatan, tertipu karena kedudukan, tertipu karena gelar, tertipu karena kemaqoman, tertipu karena Harta yang berlimpah, tertipu karena status sosial...

Jangan sampai kita tergelincir... jadi angkuh dan sombong karena gelar, jabatan, status sosial dan kebesaran di dunia.

PEPATAH MENGATAKAN:

"SEPASANG TANGAN YANG MENARIKMU KALA TERJATUH LEBIH HARUS KAU PERCAYAI DARIPADA SERIBU TANGAN YANG MENYAMBUTMU KALA TIBA DI PUNCAK KESUKSESAN.”

Wallaahu A'lam

0 komentar: