Kisah Bos & Karyawan

Karyawan : “Selamat pagi, Tuan. Saya ingin bertanya mengenai tugas saya. Apa yang bisa saya kerjakan, wahai tuan?”

Bos : “Oh, selamat pagi. Tugas kamu: begini, di depan ruangan saya ini ada sebuah ruangan besar. Kamu jalan lurus saja, lalu langsung buka saja pintunya. Di depan kamu nanti ada sebuah meja panjang, disana ada berkas-berkas. Silakan kamu buka berkas-berkas itu, dan kamu akan menemukan tugasmu apa. Saya harap, tugas itu sudah selesai ketika saya datang.”

Karyawan itupun segera menyusuri koridor menuju ruangan yang ditunjuk oleh sang bos. Ketika menemui sebuah pintu, dia langsung membukanya sebagaimana yang bos perintahkan. Kemudian, dia mulai memasuki ruangan itu dan akhirnya menemukan meja besar seperti yang bos gambarkan.

“Itu dia berkas-berkasnya!” gumamnya, “Tapi ruangan ini gelap sekali”. Dia pun mencari stop kontak lampu dan menekannya. Lampu pun menyala.

Betapa takjubnya dia ketika melihat lampu itu bersinar terang dan indah, berhiaskan emas, permata, mutiara, perak, berlian, dan perhiasan lainnya.

“Wah.. indah sekali lampu ini..!”

Lama karyawan ini memandangi lampu indah yang padahal tadinya dia nyalakan hanya sebagai penerang ruangan agar dia dapat melaksanakan tugasnya. Tak henti-hentinya dia bergumam akan keindahan lampu ini dan terus-menerus memandanginya hingga akhirnya sang bos menghampirinya di ruangan itu.

“Sudah kamu kerjakan tugas dari saya?” “Maaf, tuan. Saya belum mengerjakan apa-apa.”

***

Nah, kita cut dulu, ya, teman-teman ilustrasi di atas tadi.

Adakah yang sudah bisa mengaitkannya dengan tujuan kita hidup di dunia ini?

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat : 56)

Begini teman, kita ibaratkan bos tadi adalah Allah -tak ada yang serupa dengannya- yang telah memberi kita perintah di dunia ini untuk beribadah, lalu kita ibaratkan karyawan tadi adalah kita yang diberi perintah, dan lampu indah tadi, kita ibaratkan adalah dunia.

Terkadang, kita begitu terpesona dengan indahnya dunia, sehingga terlupa dengan tugas utama kita.

Mari...segera berbenah.. mumpung masih ada waktu... Sebelum nafas berhenti di tenggorokan. Sebelum nyawa berpisah dari badan...

Wallaahul musta'aanu 'alaa kulli haalin.

0 komentar: