GELAR ISTRI SHALIHAH LEBIH SULIT DARIPADA GELAR SARJANA SYARI'AH

Seorang gadis ketika belum menikah sangat mengimpikan ingin menjadi sosok istri shalihah yang taat patuh dan menyenangkan hati suaminya.
Terlebih ketika menuntut ilmu di pengajian mendapatkan materi keutamaan istri yang shalihah hatinya pun begitu menggebu-gebu ingin segera menikah.

Dalam bayangannya sangatlah mudah menerapkan ilmu yg di dapat di majelis untuk di
praktekan nantinya.
Siap untuk menjadi makmum bagi sang suami yang diimpikannya siang dan malam.
Akan tetapi setelah menikah, didapatinya ternyata menjadi istri shalihah tak semudah
membalikan telapak tangan.

Tak sanggup rasanya mengikhlaskan hati untuk
membuang 'ego' untuk mudah taat begitu saja.
Argumenpun mulai dikeluarkan, dalil-dalil yang di dapat dari majelis bukan sebagai pelembut
hati dan penyelamat jiwanya akan tetapi menjadi senjata untuk menyakiti hati suaminya.
Karena melihat satu kekurang
an saja dari sosok suaminya tiba-tiba dalil-dalil keluar untuk mencela kekurangan suaminya agar ia bisa nampak 'benar' dan pintar kalau ia 'akhwat pengajian' yang memiliki banyak ilmu dan sang suami terpojok dalam posisi yang salah.

Ilmu yang dipelajari untuk banyak memberi udzur tiba-tiba terlupakan pada saat itu.
Ia lupa bahwa seharusnya ketika seseorang memiliki banyak ilmu seharusnya semakin tinggi rasa takut padaNya, semakin bijak, semakin lapang dan luas kesabarannya, dan semakin mulia pula akhlak dan perangainya.

Akhwat berilmu memiliki sifat egois, keras kepala, sulit untuk nurut sama suami, ingin menang sendiri memang ada benar terjadi dan tak bisa di pungkiri kenyataannya. Bukan berarti semuanya seperti itu akan tetapi diantara mereka ada yang seperti ini.
Ia lupa dalil yang di tuntut dalam majelis ilmu seharusnya menjadi berkah bagi orang
terdekatnya bukan sebaliknya yaitu menjadi petaka dan bumerang.Hingga wajar jika sekiranya ada seorang laki- laki atau ustadz yang memilih menikahi wanita biasa bukan wanita pengajian karena trauma melihat kondisi pernikahan saudaranya.

Wahai muslimah yang telah menjadi seorang istri...kini kita menyadari mengapa jika kita
sekiranya berhasil menjadi istri yang taat, surga akan menyeru kita dari mana saja kita bisa
memasuki pintu pintunya.... karena ketaatan pada suami itu merupakan perkara yang besar bukan perkara sepele, setan dan bala tentaranya tidak
akan membiarkan diri kita ini mudah begitu saja untuk menta'ati suami kecuali yang
dirahmatiNya.

Banyak-banyaklah berdoa agar Allah menolong dan memudah
kan kita untuk mentaati dan
menyenangkan hati suami suami kita. Karena tanpa taufik dan hidayahNya mustahil kita bisa menjadi wanita yang shalihah.
Semoga predikat istri shalihah di hadapan Allah dan Rasul Nya berhasil kita raih ketika Allah
mencabut ruh kita, aamiin.

CATATAN:
�� Ketaatan pada suami disini adalah pada perkara yg ma'ruf bukan ketaatan yg membabi buta, ketaatan yang melanggar perintah Allah
dan Rasul Nya.
�� Gelar sarjana Syariah yang saya pilih pada tema diatas karena pada kenyataan di lapangan para istri yang sangat mumpuni dan telah
mengaji ilmu syariat ini bertahun-tahun kesulitan dalam mengamalkan satu perintah
Nabi kita yaitu sosok istri yang taat pada suaminya...
��
Nasehat untuk diri sendiri yang sedang berjuang "menggapai predikat wanita shalihah"
-----------------

Oleh: Ummu Raihanah, Sydney
��������������
WA Dakwah Majlis TaKlim Akhowat

0 komentar: