Jadi Menejer untuk Hati Sendiri Saat Jatuh Cinta

Muslimah jatuh cinta boleh nggak? Ya bolehlah, itu kan fitrah manusia :)) Nggak bisa ditolak dan nggak bisa dipaksakan, tapi bisa diatur kalau kita mau berusaha. Cinta yang semula fitrah nggak menutup kemungkinan akan berubah jadi fitnah. Yang paling bahaya adalah ketika cinta yang (seharusnya) mulia membutakan kita, jadilah cinta buta :))

Jatuh cinta bisa terjadi karena adanya interaksi atau daya tarik tertentu. Anak sekolah/kuliah yang jatuh cinta pada teman/kakak tingkat biasanya karena terlalu sering ngobrol dan membantu. Awalnya sih kagum tapi karena ada kompor mleduk jadinya makin dalam rasa kagumnya. Hi hi. Kagumnya mentok di hati nih, positif cinta, harus ngapain? Tembak? Kan muslimah nggak kenal pacaran. Inilah saatnya kita jadi manajer untuk hati sendiri, mengatur perasaan, mengatur cinta agar tak berubah menjadi fitnah.

1. Ikhlas dan Berdoa
Ikhlas di sini maksudnya ya pasrah deh sama Allah, Allah segalanya, Allah yang berkuasa penuh atas diri kita. Setelah itu berdoa dengan sungguh-sungguh agar cinta ini tidak mendatangkan petaka. In syaa Allah kita akan ditolong :)))

2. Menahan Pandangan
Dari jarak 200 meter sudah bisa mengenali do'i? Semakin dekat semakin 'deg deg serrr'? Kalau gitu ambil jalan lain agar kepala bisa berpikir jernih. He he. Jaga pandangan kita, alihkan ke segala arah dan kalau terpaksa papasan ya nunduk sebentar lah :))

3. Perbanyak Aktivitas, Berpikir dan Berdzikir
Ada tugas yang belum selesai? Selesaikan! Ada amanah organisasi yang belum tuntas? Tuntaskan! Nganggur? Perbanyak lagi dzikirnya. Ini dimaksudkan agar hati dan kepala kita tidak melulu penuh oleh bayang-bayang do'i.

4. Simpan Rasa Itu Sendiri
Kalau hati sedang panas karena sengatan cinta, jauhkan ia dari 'Kompor Mleduk' alias teman curhat. Lhoh kok nggak boleh curhat? Boleh curhat, ke Allah aja. Nggak jarang lho kalau hati jadi nggak karuan keGRan gara-gara asumsi teman setelah mendengar curhat. Yang awalnya cuma kagum begitu sering curhat jadi beneran suka. Kadang kalau pas dia lewat kita ingin menunduk eh malah di'siulin' atau "Eh eh ada si A, ciee...deg-degan nggak lu?" :"D Mengamankan diri dari fitnah itu lebih memulia daripada mengumbar cinta, semakin tertutup in syaa Allah akan semakin cepat hilag.

Sekali lagi, jatuh cinta itu fitrah. Namun kemuliaan muslimah harus tetap dijaga. Begitu banyak yang jatuh terlalu dalam, semoga bukan kita salah satu di antara mereka. Yang paling penting dalam mengatur cinta ini adalah komitmen bahwa tak ada cinta yang serius selain pernikahan. Jika datangnya cinta dan kesiapan menikah masih sangat jauh jaraknya sila letakkan dulu cintanya, jangan dibawa-bawa mulu, berat :)) Jika cinta itu hadir di saat lahir batin siap menikah ya laksanakan proses (ta'aruf).

Waallahua'lam :)))



sumber 

0 komentar: