Ujian dan Kadar Keimanan

Tulisan ini aku buat untuk menghibur diri sendiri. Syukur-syukur kalau ada orang lain yang juga terhibur setelah membaca tulisanku ini. Aku ingat betul, aku menulis ini ketika hatiku sedang benar-benar dilanda jenuh.

Bosan super akut! Lelah dengan semua masalah yang menimpaku. Dan bahkan, hampir putus asa. Astaghfirullahaladzim... syukurlah, ketika aku membaca Quran dan terjemahannya, aku mendapati satu ayat yang menjadi penguatku dan membuatku serasa terlahir kembali.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Q.S. Al Ankabut:2).

Seringkali kita lupa akan kata-kata Allah itu. Setiap kita pasti mengalami ujian hidup. Dan ujian itu berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya, sebab ujian berbanding lurus dengan kadar keimanan kita.

Semakin tinggi kadar keimanan seseorang, maka semakin banyak pula ujian yang akan dialami orang itu.

Ibaratnya, tak mungkin kan ujian sekolah untuk anak SD sama dengan ujian sekolah untuk anak SMA?

Terkadang, kita mungkin berfikir kenapa kita yang diberi ujian? Bukan orang lain saja? Jawabannya adalah karena kita yang dipilih-Nya! Kita diberi ujian karena Allah ingin kita kuat.

Allah ingin iman kita terus bertambah dan tak tergoyah oleh masalah. Allah ingin kita tak mudah putus asa. Allah ingin lebih dewasa. Allah ingin menguji kita karena Allah sayang dengan kita.

Percaya tak percaya, waktu pertama kali aku nulis ini, tak terasa air mataku meleleh. Begitu dalam makna ayat Allah itu. Sungguh!

Maka, jika kalian merasa ujian berat menimpa kalian, bukalah Alquran, baca dan hayati artinya. Pasti akan ada pengobat hati untuk menguatkan bahwa di setiap langkah kita, pasti ada ujian dari-Nya.


(http://www.eramuslim.com/oase-iman/laela-awalia-ujian-dan-kadar-keimanan.htm)

0 komentar:

maul's articles