Bismillahirrohmanirrohiim....
Setiap kali bangun tidur dan membuka mata
yang terucap adalah kalimah Syukur
Bahwa Allah masih mengizinkan kita kembali menatap fajar.
Merasakan hembusan angin pagi yang menyusup celah jendela,dan menemui kembali apa yang kita semalam sebelum mata terpejam.
Semuanya masih seperti sediakala, tidak ada yang berubah.
Kemudian melangkahlah dengan iringan do'a di bibir untuk meneruskan perjalanan kehidupan.
Dengan bimbingan-Nya-lah kita ini tidak melangkah ke jalan yang salah.
Tak menjamah yang bukan hak, tidak melihat apa yang dilarang, tidak menjamah apa yang tidak halal, tidak mendengar apa yang batil, dan tidak banyak melakukan kesia-siaan.
Karena setiap waktu yang dilewati pasti akan ditagih pertanggungj awabnya.
Lantaran semua jalan yang dilalui akan diminta kesaksiannya atas apa yang kita perbuat
Dan, seluruh indera kita ini akan berbicara tentang apa-apa yang pernah kita lakukan.
Hari ini, masih ada yang selalu lupa.
Masih ada juga lengah sehingga terus tercipta kekhilafan.
Walau segunung kuliah pernah didengar, mulut masih mengucap dusta, telinga tetap tak mampu membendung irama-irama lalai, dan masih ada saja perbuatan yang salah.
Sedangkan, paling kurang 5 kali sehari lidah mengucap, tangan itengadah, dan mata menitikkan butir bening, sekaligus memohon perlindungan dari Allah, dijauhkan dari salah dan dosa.
Tetapi, masih juga langkah ini menuju arah yang sesat.
Setiap hari menangis, setiap hari meminta keampunan, tetapi setiap hari juga berbuat salah.
Hari ini menciptakan dosa, esok sibuk bersujud, meluluhkan air mata, menyusun kalimat doa, menganyam permohonan semoga Allah menghapuskannya - Jangan menunda lagi.
Karena, entah sedetik kemudian kita ini tak lagi sempat memohon keampunan-Nya.
Lupakah kita bahwa waktu begitu cepat berlalu.
Lupakah kita bahwa menyesal di akhirat hanyalah kesia-siaan yang nyata ?
Bagaimana jika hari esok tak pernah datang,
Padahal baru saja seharian ini kita berenang di lautan dosa, belum sempat menghapus noda hari ini,kemarin, sebulan,dan setahunyang lalu.
Bagaimana jika Allah tak berkenan membukakan mata kita setelah sepanjang malam terlelap ?
Bagaimana jika pertemuan dan keriangan bersama keluarga semalam adalah yang terakhir kalinya buat kita.
Ketika esok harinya roh ini melihat seluruh keluarga menangisi jasad kita yang terbujur kaku berselimut putih.
Bagaimana jika matahari esok terbit dari barat, tak seperti biasanya dari timur?
Padahal hari ini kita langsung lupa menyebut nama-Nya.
Padahal hari ini, belum sempat mengunjungi satu persatu keluarga, kerabat,sahabat,tetangga,dan orang-orang yang pernah tersakiti hatinya oleh lidah dan tindakan kita.
Sudah terlalu lama tak mencium tangan orang tua mencari restu mereka, walau tak terhitung salah kita.
Belum lagi sempat menderma, setelah derma kecil beberapa tahun lalu yang sering kita banggakan.
Dan jika memang esok tak pernah datang, sungguh malanglah diri kita ini, benar-benar malang,
bila belum sempat mencuci dosa sepanjang hidup,
bila belum mendengar ungkapan maaf dari pada orang-orang yang pernah kita dzalimi,
bila belum sempat menyisihkan harta yang menjadi hak orang lain,
bila belum sempat meminta ampun atas segala salah dan khilaf yang tercipta..
Maka, saat pagi ini Allah masih memperkenankan diri kita menikmati fajar, awali hari dengan kalimat, "Terima kasih, wahai Maha Pemurah".
(http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150111326307388I)
0 komentar: