Kisah berikut ini adalah cerita mengenai
sepenggal episode perjalanan dua orang sahabat dalam dalam mencari Ridho Allah
SWT. Penggalan kisah ini terjadi ketika keduanya sedang dalam perjalanan Hijrah
dari Makkah menuju Madinah.
Di sebuah goa di tengah-tengah gurun pasir tak
bertepi, seseorang rela mengorbankan nyawanya demi sahabat yang dicintainya
karena Allah SWT. Kisah yang terjadi di dalam Gua Tsur ini, mengajarkan kepada
kita tentang arti kesetiaan dan keagungan pengorbanan para sahabat untuk
Rasulullah SAW.
Dan tiba2 seekor ular mendesis perlahan
mendatangi kaki Abu Bakar yg terlentang. Abu Bakar menatapnya waspada, ingin
sekali Ia menarik kedua kakinya untuk menjauh. Namun, keinginan itu segera
dienyahkan dari benaknya, tak ingin Ia mengganggu tidur nyaman Rasulullah SAW.
Abu Bakar meringis ketika ular itu mematuk pergelangan kakinya, sakit. Tapi
kakinya tetap saja tak bergerak.
Sang ular kemudian bergerak pergi dalam hening
setelah beberapa lama melilit kaki Abu Bakar. Kini Abu Bakar merasakan panas di
sekujur tubuhnya. Rupanya bisa ular itu segera menjalar sangat cepat. Hingga
tanpa sengaja, ia nyaris tak sanggup menahan rasa sakit dan air matanya pun
menetes mengenai pipi Rasulullah SAW yang tengah berbaring.
"Wahai hamba Allah, apakah engkau menangis
karena menyesal mengikuti perjalanan ini?" susra lirih Rasulullah SAW
memenuhi udara dalam Gua.
"Tentu saja tidak, wahai Rasulullah. Saya
ridho dan ikhlas mengikuti kemana pun Engkau pergi," Kata Abu Bakar
sembari masih menahan rasa sakit.
"Lalu mengapakah Engkau meneteskan air
mata?" tanya Rasululah menyelidik.
"Seekor ular baru saja menggigit saya, wahai
putra Abdullah. Ternyata bisanya menjalar begitu cepat," terang Abu Bakar.
Lalu Rasulullah SAW menatap Abu Bakar penuh
keheranan dan tak seberapa lama bibir manisnya bergerak. "Mengapa engkau
tidak menghindarinya?"
"Saya khawatir bila gerakan saya
membangunkanmu dari tidur lelap," jawab Abu Bakar sendu. Sebenarnya ia
kini menyesal karena tidak dapat menahan air matanya, hingga mengenai pipi
Rasulullah dan membuatnya terjaga.
"Sungguh bahagia aku memiliki seorang
sahabat sepertimu. Sesungguhnya Allah sebaik-baik pemberi balasan," sabda
Rasuullah SAW yang dengan penuh kasih sayang dan tanpa menunggu waktu, segera
meraih pergelangan kaki sahabatnya yang baru saja digigit ular.
Dengan mengagungkan nama Allah, Nabi mengusap
bekas gigitan ular di Abu Bakar dengan ludahnya.
Maha suci Allah, seketika rasa sakit itu tak lagi
terasa. Abu Bakar segera menarik kakinya karena malu, sementara Rasulullah SAW
masih memandangnya dengan penuh rasa sayang.
Goa Tsur terletak di luar kota Makkah, di sebelah
arah menuju Madinah yang berjarak kurang lebih 600 km.
(http://situslakalaka.blogspot.com/2010/10/goa-inisaksi-kesetiaan-dan-persahabatan.html)
0 komentar: