*based on true story*
Bismillah,
Nama : Fulan bin fulan
Tmpt lahir, usia : Flores, 30 thn
Pendidikan : SD - Mts - MAN - IAIN - LIPIA - UIM
Keluarga : anak pertama dari 4 bersaudara
Kriteria yang diharapkan : seorang wanita yang mempunyai semangat membina masyarakat.
Nama : Fulan bin fulan
Tmpt lahir, usia : Flores, 30 thn
Pendidikan : SD - Mts - MAN - IAIN - LIPIA - UIM
Keluarga : anak pertama dari 4 bersaudara
Kriteria yang diharapkan : seorang wanita yang mempunyai semangat membina masyarakat.
Seorang gadis yang sudah siap untuk berumah tangga, membaca sekilas biodata di atas, sebagian dari mereka akan 'berbunga-bunga' . Subhanallah, bisa jadi pemimpin rumah tangga.. bisa bimbing...bisa ngajarin... dll
Akan semakin dag dig dug seandainya si fulan oke dan tunggu jawaban dari si gadis. Mau atau tidak. Ternyata si gadis juga berharap mempunyai suami yang berilmu. Subhanallah kini yang datang ngga tanggung tanggung, mahasiswa Madinah yang sudah menyelesaikan kuliahnya.
Dari segala sisi yang diketahui semua sudah cocok, tapi ada satu hal yang mengganjal dan membuat ragu si gadis, si fulan meminta si gadis siap dibawa ke Flores untuk membina masyarakat di sana. Siap ngga yaa...
Kemudian dibicarakanlah dengan si fulan tentang keraguannya tersebut. Kemudian si fulan menyampaikan:
"Segala sesuatu jangan dilandasi dengan keraguan, begitu juga rumah tangga, jangan dilandasi dengan keraguan. Kalau anti ragu, tinggalkan. Saya doakan semoga nanti anti akan mendapat pendamping yang lebih baik, yang bisa menghantarkan anti menuju surga-Nya."
"Segala sesuatu jangan dilandasi dengan keraguan, begitu juga rumah tangga, jangan dilandasi dengan keraguan. Kalau anti ragu, tinggalkan. Saya doakan semoga nanti anti akan mendapat pendamping yang lebih baik, yang bisa menghantarkan anti menuju surga-Nya."
Si gadis menjawab:
"Na'am. Nasehatilah saya dengan suatu kalimat."
"Na'am. Nasehatilah saya dengan suatu kalimat."
Si fulan berkata:
"Hormatilah yang lebih tua, sayangilah yang lebih muda."
"Hormatilah yang lebih tua, sayangilah yang lebih muda."
Berganti bulan, si gadis sudah menikah. Dengan laki-laki 'biasa' tanpa sederetan gelar sebagai bukti sebuah pendidikan. Apakah rumah tangga mereka dilandasi dengan cinta? Ternyata tidak. Si gadis menikah dengan laki-laki tersebut dilandasi dengan keyakinan.
Ada sebuah hadits yang menyebutkan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga golongan manusia yang pasti ditolong oleh Allah:
1. orang yang berjihad di jalan Allah,
2. budak yang ingin menebus dirinya (dengan membayar uang kepada majikannya)
3. dan orang yang menikah karena ingin menjaga kesucian dirinya.”
(HR.at-Tirmidzi, no. 1655 dan an-Nasa-I, no. 3120, dinyatakan hasan oleh Imam at-Tirmidzi dan syaikh al-Albani).
1. orang yang berjihad di jalan Allah,
2. budak yang ingin menebus dirinya (dengan membayar uang kepada majikannya)
3. dan orang yang menikah karena ingin menjaga kesucian dirinya.”
(HR.at-Tirmidzi, no. 1655 dan an-Nasa-I, no. 3120, dinyatakan hasan oleh Imam at-Tirmidzi dan syaikh al-Albani).
Point ke tiga yang menjadi tujuan utamanya. Janji Allah yang menjadi harapan dan keyakinannya. Selain itu si laki-laki pun sudah ma'ruf, dia laki-laki yang baik akhlaknya dan lurus aqidahnya.
Mungkinkah rumah tangga akan bahagia tanpa cinta? Cinta tak mudah tumbuh, tapi sayang akan bisa tumbuh dan terus akan tumbuh. Rumah tangga akan bisa bahagia dengan adanya kasih sayang. Kasih sayang yang tulus karena dilandasi dengan keshalihan dan aqidah yang lurus.
Mungkin suamimu tak pandai memberimu ilmu, tapi dia senantiasa mau menjaga dan mengantarmu kemana engkau pergi. Dan itu lebih dibutuhkan untuk dirimu.
Mungkin suamimu tak pandai diajak berbicara, tapi dengan diamnya dia sesungguhnya lebih menjaga dari sebuah percekcokan. Dan itu lebih dibutuhkan untuk dirimu.
Mungkin suamimu tak pandai mencari harta, mungkin itu lebih baik untuk dirimu. Karena Dia tahu engkau akan semakin baik dengan sedikit harta.
... dll
... dll
Allah yang lebih tahu mana yang terbaik sebagai pendamping hidup kita. Allah lebih tahu apa yang dibutuhkan untuk kita. Serahkan dan pasrahkan segala urusan kepada-Nya. Selalu minta pertolonganlah kepada-Nya. Berusaha dan terus berusaha berbuat kebaikan. Terus belajar dan belajar. Duduklah di majlis2 ilmu yang manfaat. Engkau pasti bahagia.
~ Jadilah diri dan hati yang senantisa bersyukur ~
0 komentar: