Setiap manusia pasti pernah Khilaf, dan aku hanya salah satu dari sekian banyak manusia yang juga tak luput dari khilaf pernah ku membenci diriku sendiri pernah juga ku dibenci karena menjadi diriku aahh atau mungkin skrg pun aku masih di benci
berat rasanya menerima diri sendiri mencoba berhenti menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi
jatuh bangun tertatih mencoba untuk berdiri mencoba berhenti bertanya kenapa aku? mencoba berhenti berkata bodohnya aku
sampai pada satu titik kuterima diri ini apa adanya kujalani hari-hari seraya mencoba memperbaiki diri
melangkah menuju sesuatu yang baru menginggalkan cerita masa lalu dan menjadikannya hanya sebagai kaca
ketika saat ini aku bertemu orang-orang baru lalu aku hanya menjalani hari-hariku sekarang tanpa membuka cerita lalu apakah aku salah? apakah lantas aku memakai topeng? apakah diawal setiap pertemuan dengan orang baru aku harus bercerita masa laluku dulu baru berinteraksi?
lalu ketika aku sudah melangkah dan kemudian aku dihakimi karena kejadian yang lalu apa yang harus aku lakukan? asal kau tahu, aku hanya akan menjalani hari-hariku
jika kau bertanya aku akan akui diriku apa adanya dan jika setelah itu kau tak bisa menerima diri ini maka itu adalah hakmu dan menunjukkan siapa dirimu
namun ketika kau tak bertanya kau hanya membaca berpersepsi dan kemudian menghakimi itu juga hakmu jika kemudian kau menjelek-jelekkanku di belakang itu pun juga hakmu dan itu juga menunjukkan siapa dirimu
Terimakasih Tuhan karena senantiasa menyayangiku karena sayangMU tak pernah putus walau seperti apapun diri ini
Terimakasih Tuhan telah mengirimkan orang-orang baik yang bisa menyayangi dan menerima diri ini apa adanya
Terimakasih juga Tuhan karena kau telah bukakan mata ini memperlihatkan apa yang tersembunyi
YAA RABB.. kumohon jangan berhenti menyayangiku biarkanku lebih mendekat padaMU jikapun aku harus dinilai biarkan ENGKAUlah yang menilai. Aamiin.
0 komentar: