Doa adalah pintu segala kebaikan. Jembatan menuju segala kebahagiaan. Senjata seorang muslim, dan perisai yang dapat melindunginya dari gangguan setan yang terkutuk dan adzab Allah Ta'ala.
Umar bin Al Khattab Radhiyallahu Anhu pernah berkata,
إني ﻻ أحمل هم اﻹجابة و لكن هم الدعاء، فإذا ألهمت الدعاء فإن اﻹجابة معه
"Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku diterima atau tidak, akan tetapi yang aku khawatirkan jika tidak berdoa. Sebab, jika aku diilhamkan untuk berdoa, maka pengkabulan pun turut bersamanya."
(Disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah di dalam Iqtidha'As Shiraat Al Mustaqiin, 2/706). Jika berada dalam keadaan sedih, gundah-gulana, bingung, galau, berada dalam kesulitan dan kondisi yang menyesakkan hati, maka kembalilah kepada Allah Ta'ala dengan memohon, mengangkat ke dua tangan, mengeluh dan berdoa kepadanya agar semua yang dirasakan dapat hilang. Dengan berdoa seseorang akan menjadi tenang. Di dalam Al Qur'an dan Sunnah Rasuluallah Shallallahu Alaihi wa Sallam alangkah banyak doa yang diajarkan kepada kita. Doa yang tebaik adalah doa dan dzikir yang ada di dalam Al Qur'an dan Sunnah Rasuluallah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Namun, jika dilihat kondisi masyarakat yang ada, sedikit sekali yang mau mengamalkannya. Sedikit sekali yang mau mengangkat ke dua tangannya dan bersimpuh di hadapan Allah Ta'ala untuk berdoa dan mengajukan permohonannya. Di antara doa-doa yang di ajarkan oleh baginda Rasuluallah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim di dalam Shahihnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membaca, اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى، وَالتُّقَى، وَالْعَفَافَ، وَالْغِنَى "Ya Allah, aku memohon kepadamu petunjuk, ketaqwaan, terjaga dari segala bentuk zina, dan kekayaan." Doa ini singkat, namun penuh makna. Di dalam doa ini, nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memulai permohonannya dengan meminta hidayah yang merupakan permohonan terbesar seorang hamba dalam hidupnya. Karena seorang hamba tidak akan bisa terlepas dari petunjuk Allah Ta'ala dalam mengarungi lautan kehidupan dunia. Kalimat ini adalah kalimat yang umum. Permohonan yang mencakup segala bentuk petunjuk baik petunjuk untuk mengikuti akidah dan keyakinan yang benar, amal yang shalih, dan akhlak dan budi pekerti yang luhur baik dalam ucapan ataupun perbuatan. Di dalam doa ini juga terdapat permohonan agar diberikan ketaqwaan kepada Allah. Taqwa yang berarti menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. At Thiibi mengatakan, "Rahasia dibalik penggabungan antara petunjuk dan ketaqwaan adalah karena cakupan petunjuk yang meliputi segala bentuk petunjuk, baik itu petunjuk untuk kebaikan dunia dan akhirat, petunjuk kepada perangai dan budi pekerti yang luhur. Adapun ketaqwaan maka mencakup semua hal yang harus ditakuti berupa kesyirikan, kemaksiatan, dan perangai yang buruk." Setelah permohonan petunjuk dan ketaqwaan, kemudian nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memohon keterjagaan diri dari semua hal yang tidak dibolehkan, serta terjaga dari sifat tamak dan rakus terhadap dunia. Begitu juga keterjagaan ini mencakup semua bentuk keterjagaan dari perbuatan zina dengan segala bentuknya baik itu zina mata, zina tangan, zina pendengaran, dan atau zina kemaluan. Kemudian yang terakhir, nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memohon kepada Allah agar diberikan kekayaan hati dan jiwa agar dapat merasa cukup dengan apa yang ada di tangan sendiri dan tidak menadahkan tangannya kepada orang lain. Sifat ini adalah sifat yang Allah cintai, sebagaimana di dalam sabda nabi yang mulia Shallallahu Alaihi wa Sallam, ...إن الله يحب العبد التقي الغنى "Sesungguhnya Allah Ta'ala menyukai hambanya yang bertakwa, kaya jiwa.." (HR. Muslim).
(Disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah di dalam Iqtidha'As Shiraat Al Mustaqiin, 2/706). Jika berada dalam keadaan sedih, gundah-gulana, bingung, galau, berada dalam kesulitan dan kondisi yang menyesakkan hati, maka kembalilah kepada Allah Ta'ala dengan memohon, mengangkat ke dua tangan, mengeluh dan berdoa kepadanya agar semua yang dirasakan dapat hilang. Dengan berdoa seseorang akan menjadi tenang. Di dalam Al Qur'an dan Sunnah Rasuluallah Shallallahu Alaihi wa Sallam alangkah banyak doa yang diajarkan kepada kita. Doa yang tebaik adalah doa dan dzikir yang ada di dalam Al Qur'an dan Sunnah Rasuluallah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Namun, jika dilihat kondisi masyarakat yang ada, sedikit sekali yang mau mengamalkannya. Sedikit sekali yang mau mengangkat ke dua tangannya dan bersimpuh di hadapan Allah Ta'ala untuk berdoa dan mengajukan permohonannya. Di antara doa-doa yang di ajarkan oleh baginda Rasuluallah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim di dalam Shahihnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membaca, اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى، وَالتُّقَى، وَالْعَفَافَ، وَالْغِنَى "Ya Allah, aku memohon kepadamu petunjuk, ketaqwaan, terjaga dari segala bentuk zina, dan kekayaan." Doa ini singkat, namun penuh makna. Di dalam doa ini, nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memulai permohonannya dengan meminta hidayah yang merupakan permohonan terbesar seorang hamba dalam hidupnya. Karena seorang hamba tidak akan bisa terlepas dari petunjuk Allah Ta'ala dalam mengarungi lautan kehidupan dunia. Kalimat ini adalah kalimat yang umum. Permohonan yang mencakup segala bentuk petunjuk baik petunjuk untuk mengikuti akidah dan keyakinan yang benar, amal yang shalih, dan akhlak dan budi pekerti yang luhur baik dalam ucapan ataupun perbuatan. Di dalam doa ini juga terdapat permohonan agar diberikan ketaqwaan kepada Allah. Taqwa yang berarti menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. At Thiibi mengatakan, "Rahasia dibalik penggabungan antara petunjuk dan ketaqwaan adalah karena cakupan petunjuk yang meliputi segala bentuk petunjuk, baik itu petunjuk untuk kebaikan dunia dan akhirat, petunjuk kepada perangai dan budi pekerti yang luhur. Adapun ketaqwaan maka mencakup semua hal yang harus ditakuti berupa kesyirikan, kemaksiatan, dan perangai yang buruk." Setelah permohonan petunjuk dan ketaqwaan, kemudian nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memohon keterjagaan diri dari semua hal yang tidak dibolehkan, serta terjaga dari sifat tamak dan rakus terhadap dunia. Begitu juga keterjagaan ini mencakup semua bentuk keterjagaan dari perbuatan zina dengan segala bentuknya baik itu zina mata, zina tangan, zina pendengaran, dan atau zina kemaluan. Kemudian yang terakhir, nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memohon kepada Allah agar diberikan kekayaan hati dan jiwa agar dapat merasa cukup dengan apa yang ada di tangan sendiri dan tidak menadahkan tangannya kepada orang lain. Sifat ini adalah sifat yang Allah cintai, sebagaimana di dalam sabda nabi yang mulia Shallallahu Alaihi wa Sallam, ...إن الله يحب العبد التقي الغنى "Sesungguhnya Allah Ta'ala menyukai hambanya yang bertakwa, kaya jiwa.." (HR. Muslim).
0 komentar: